Jokowi: Kita Masih Dalam Situasi yang Penuh Ketidakpastian
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mewanti-wanti terkait sejumlah tantangan yang menghantui negara ke depan. Bukan hanya soal melawan virus, negara musti bersiap atas masalah ekonomi, pangan hingga perang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mewanti-wanti terkait sejumlah tantangan yang menghantui negara ke depan. Bukan hanya soal melawan virus, negara musti bersiap atas masalah ekonomi, pangan hingga perang.
"Tantangan yang kini dan ke depan kita hadapi tidak semakin mudah. Kita masih dalam situasi yang penuh ketidakpastian, yang mengharuskan kita semua harus tetap waspada," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Kamis (23/6).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana Jokowi mengekspresikan kemarahan saat membahas resesi dan krisis di Sidang Parlemen 2021? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Kapan Jokowi terlihat sedih saat membahas resesi dan krisis? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Bagaimana perubahan di industri otomotif Indonesia pada era Jokowi? Terjadi perubahan besar dalam kepemilikan usaha di industri otomotif Indonesia. Variabelnya banyak.Menariknya, merek otomotif China mulai masuk pada 2017 lewat Wuling dan DFSK. Disusul Hyundai (Korea) pada 2021.Yang terbaru, merek China kembali masuk pada 2022-2023: Chery, Neta, Great Wall Motor (GWM), dan lain-lain. Varialebel utama antara lain krisis moneter 1998, krisis industri keuangan 2008, dan sebagainya. Variabel ini cukup mengubah potret raja otomotif Indonesia di era Jokowi:Dari pengusaha ke kelompok usaha (konglomerasi).
-
Kenapa Presiden Sukarno merasa kesulitan keuangan? "Adakah seorang kepala negara lain yang melarat seperti aku hingga sering meminjam uang dari ajudan?' kata Sukarno. "Dalam hal keuangan aku tidak mencapai banyak kemajuan sejak zaman Bandung," tambahnya.
Jokowi lantas menjabarkan berbagai problem yang wajib ditangani di masa depan. Pertama, soal situasi ekonomi dan politik global yang masih bergejolak dan belum pulih sepenuhnya dari dampak akibat pandemi Covid-19.
Kemudian, masyarakat dunia kini tengah dikejutkan lagi dengan perang Rusia-Ukraina. Konflik tersebut otomatis turut mengganggu situasi ekonomi global. "Sehingga mengganggu supply chain yang dampaknya ke mana-mana. Dampak ekonominya ke mana-mana, memicu peningkatan inflasi di seluruh negara di seluruh dunia," ungkap Jokowi.
Tak hanya itu, dia juga mengingatkan akan bayang-bayang krisis pangan dan juga ancaman krisis energi yang telah terjadi di semua negara. "Situasi ini harus menjadi pemahaman kita bersama, agar kita memiliki kepekaan yang sama, memiliki perasaan yang sama, menyikapi /menyiapkan respon dan kebijakan yang tepat di seluruh jajaran pemerintahan dari pusat sampai ke daerah," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bangkitkan UMKM, Gernas BBI Lagawi Fest Diharapkan Bantu Atasi Krisis
Sri Lanka Tutup Sekolah hingga Kantor Pemerintahan Akibat Krisis Ekonomi
Waspada, Ekonomi Global Merosot dan Ancaman PHK Mengintai
Kengerian Saat Ekonomi Dunia Ramai-Ramai Ambruk dan Nasib Indonesia Terkini
Ekonomi 60 Negara Ambruk, Jokowi Blak-blakan Gambarkan Kengerian yang Bakal Terjadi
Fungsi Matematika Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-Hari, Perlu Diketahui