Jokowi minta menteri percepat tingkatkan peringkat EODB
Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja bawahannya yang mampu meningkatkan peringkat Ease of Doing Business (EODB) yang awalnya berada di posisi 106 menjadi 91 atau naik 15 peringkat. Namun, Jokowi, mengingatkan peningkatan tersebut masih jauh dari target, yaitu Indonesia harus mampu masuk peringkat 40 besar.
Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja bawahannya yang mampu meningkatkan peringkat Ease of Doing Business (EODB) yang awalnya berada di posisi 106 menjadi 91 atau naik 15 peringkat. Namun, Jokowi, sapaan akrabnya, mengingatkan peningkatan tersebut masih jauh dari target, yaitu Indonesia harus mampu masuk peringkat 40 besar.
Maka dari itu, Jokowi meminta bawahannya agar fokus melakukan percepatan melakukan akselerasi peningkatan peringkat EODB dan langkah awal yang perlu diperbaiki adalah memperbaiki tingkat tiap-tiap indikator EODB yang dalam saat ini terdiri dari 10 indikator.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Purworejo? Salah satu kunjungan Presiden Jokowi adalah ke Pasar Purworejo. Di sana dia asyik berbincang dengan para pedagang.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Saat ini Indonesia sudah dikategorikan sebagai top reformer pada laporan EODB 2017. Namun kita perlu tunjukkan bahwa Indonesia mampu melakukan reformasi yang lebih cepat lagi dalam kemudahan berusaha dan berinvestasi," ujar Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (29/3).
Jokowi mengatakan fokus perbaikan adalah pada indikator yang masih berada pada peringkat di atas 100 agar bisa diturunkan paling tidak di bawah peringkat 80-an. Perbaikan di setiap indikator, lanjut Jokowi, harus menjadi prioritas Kementerian/Lembaga sehingga penanganannya lebih fokus dan upaya perbaikan di setiap indikator harus diberikan target yang konkret serta target yang jelas.
"Saya juga minta seluruh pejabat yang menangani perbaikan EODB dimasing-masing Kementerian dan Lembaga betul-betul memahami substansi perbaikan dan reformasi yang sedang kita lakukan," katanya.
Tak hanya itu, Kepala Negara melihat masih adanya hambatan-hambatan regulasi dalam kemudahan berusaha, untuk itu ia meminta regulasi yang dianggap menghambat segera dipangkas dan proses deregulasi harus dilakukan tepat waktu.
"Saya masih melihat sekarang ini peraturan menteri yang baru yang terus bermunculan harusnya sudah tidak ada lagi peraturan baru yang semakin menambah persoalan dan mestinya regulasi itu stabil," tegas Jokowi.
"Kalau dibuat juga dengan konsultasi publik yang baik berkali-kali, berbulan-bulan dan transparan sehingga jangan sampai tahu-tahu keluar mendadak, keluar peratuaran menteri kaget semua, ramai semuanya." pungkasnya.
Baca juga:
Jonan: Ada masyarakat Indonesia Timur 20 tahun tak nikmati listrik
Jawa jadi sarang jasa penukaran uang ilegal terbesar di Indonesia
Ditjen Pajak: Pakai Kartin1 tak perlu ribet bawa banyak kartu
Ini hasil pertemuan presiden Prancis dengan Jokowi
Waspada, ada 680 jasa penukaran uang asing ilegal di Indonesia
Tinggal tunggu izin BI, Bank Mandiri segera gabung di kartu kartin1
Menko Luhut marah Sail Karimata tak tertata dan terkesan kampungan