Jokowi: Negara-negara Lain Sudah Masuk Resesi, Kita Harus Gerak Cepat
Presiden Joko Widodo mengatakan dampak ekonomi global yang melambat membuat negara-negara lain mengalami resesi. Untuk itu, dia meminta jajaran menterinya untuk segera gerak cepat memangkas regulasi yang menghambat investasi masuk ke Indonesia.
Presiden Joko Widodo mengatakan dampak ekonomi global yang melambat membuat negara-negara lain mengalami resesi. Untuk itu, dia meminta jajaran menterinya untuk segera gerak cepat memangkas regulasi yang menghambat investasi masuk ke Indonesia.
"Informasi saya terima ekonomi global yang melambat banyak negara-negara sudah masuk pada resesi. Kita berpacu dengan waktu dan harus bergerak dengan cepat, dengan pemangkasan, dengan penyederhanaan dari regulasi-regulasi yang menghambat," kata Jokowi.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana Jokowi mengekspresikan kemarahan saat membahas resesi dan krisis di Sidang Parlemen 2021? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan
-
Kapan Jokowi terlihat sedih saat membahas resesi dan krisis? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai penanaman modal di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (25/9).
Rapat kali ini merupakan lanjutan dari rapat sebelumnya yang juga membahas soal deregulasi investasi. Jokowi mengingatkan menteri terkait untuk berpacu memberikan jaminan dan kepastian hukum bagi penanaman modal di Indonesia.
"Hari ini, supaya progress-nya lebih tajam, jangan sampai mengulang apa yang sudah kita bicarakan pada rapat yang lalu," jelas dia.
Sebelumnya, Jokowi mengaku akan rutin menggelar rapat membahas soal investasi agar Indonesia dilirik oleh para investor asing. Dia meminta kementerian terkait untuk menindaklanjuti perusahaan yang sebelumnya ingin berinvestasi di Indonesia.
Jokowi mengaku masih sering mendapat keluhan dari para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia terkait regulasi yang rumit dan berbelit-belit. Hal ini dikhawatirkan akan membuat para investor enggan berinvestasi di Indonesia.
Terlebih, negara-negara tetangga lain sudah melakukan perbaikan untuk menarik para investor. Untuk itu, dia kembali mengingatkan agar kementerian mulai menyederhanakan proses perizinan investasi.
Mantan Walikota Solo itu meyakini ada persoalan serius sehingga para investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Jokowi menyebut perusahaan asing tersebut memilih Vietnam lantaran waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan perizinan hanya dua bulan.
"Kita bisa bertahun-tahun, penyebabnya hanya itu, tidak ada yang lain. Oleh sebab itu, saya suruh kumpulkan regulasi-regulasi ya itu (untuk sederhanakan)," ucap Jokowi.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Tak Seperti 1998, Demo dan Kerusuhan Papua Tak Berdampak pada Perbankan
Strategi Pemerintah Hadapi Ancaman Resesi Ekonomi di 2020
Indonesia Harus Siap Waspadai Ancaman Resesi
Anggota DPR Prediksi Indonesia Alami Resesi Ekonomi di 2020
Banyak Negara Terancam Krisis Ekonomi, Bagaimana dengan Indonesia?
Kisah Perjuangan BJ Habibie Atasi Pengangguran Usai RI Dihantam Krisis Ekonomi 98