Jokowi Resmi Bentuk Badan Karantina, Ini Kriteria Pemimpinnya
Barantin merupakan peleburan 3 lembaga di bawah Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta fungsi Pengawasan KSDAE Kementerian LHK.
Presiden Jokowi telah membentuk Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Perpres Nomor 45 Tahun 2023.
Jokowi Resmi Bentuk Badan Karantina, Ini Kriteria Pemimpinnya
Badan ini merupakan peleburan tiga lembaga di bawah Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta fungsi Pengawasan KSDAE Kementrian LHK di tempat pemasukan dan pengeluaran.
Dalam Perpres tersebut Barantin akan dipimpin oleh seorang kepala. Akademisi, Widodo mengemukakan kriteria calon kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin). Menurutnya, calon kepala Barantin mesti profesional, memahami teknis, berintegritas, serta yang paling utama adalah pejabat karier.
- Gibran Janji Sertifikasi Profesi Buruh Pelabuhan dan Ajak Percantik Rusun Cilincing
- Jokowi Tunjuk Jenderal Agus Jadi Calon Panglima, Sekjen PDIP: Apa Betul untuk Profesionalitas TNI?
- PPP: Ganjar Penuhi Kriteria Pemimpin versi Jokowi
- Jokowi: Kewenangan Kejaksaan Sangat Besar, Manfaatkan Secara Profesional!
"Paling tepat orang karir. Orang karir paham teknis. Tanpa memahami teknis, potensi salah kebijakan bahkan penyelewangan akan terjadi," kata Widodo dikutip Senin (7/8/2023).
Liputan6.com
Selain itu, seorang kepala Barantin idealnya memiliki pengetahuan teknis yang banyak.
Sebab, lembaga ini merupakan badan teknis sehingga seorang kepala paling tidak memiliki background keahlian teknis.
Selain profesional paham teknis, Widodo mengatakan seorang kepala Barantin mesti komunikator ulung. Karena Barantin akan menjadi alat negara dalam urusan daya tawar terhadap negara lain.
Liputan6.com
"Barantin akan menjadil filter ekspor impor. Kalau urusan perdagangan mesti memiliki kemampuan komunikasi. Jadi nanti Badan ini memiliki peran yang sangat strategis sebagai Economic tools dan diplomatic tools. Kalau dalam perdagangan ada yang boleh dan tidak. Kebijakan yang diambil harus betul-betul berdasarkan justifikasi teknis yang benar dan kuat (Scientific base) sehingga tidak menimbulkan dispute atau komplain dari negara lain," jelas dia.Widodo berharap Barantin seperti Kementerian Luar Negeri yang diisi oleh pejabat karir. Di Kementerian Luar Negeri, kata dia, tidak ada orang politik semuanya pejabat karir dan teknis. Pun dengan Kementerian Keuangan. "Jadi yang paham teknis yang memahami organisasi nasional maupun global dengan baik," ujar Widodo.
Karena Barantin, Widodo menambahkan, berhubungan dengan perdagangan global.
Menurut Widodo, apabila Badan ini dikelola dengan baik oleh orang professional maka akan menjadi alat tawar dan bahkan kemandirian nasionalis.
Menurut Widodo, Barantin merupakan lembaga teknis di bawah presiden yang menjadi alat pertama menangkal hal-hal yang merugikan negara. Dia mengatakan Barantin merupakan maujud dari konsep pertahanan semesta. Semua barang yang masuk dari negara luar, kata dia, pertama kali harus melewati Barantin. "Barantin ini garda terdepan menjaga keselamatan negara maka mesti orang profesional," kata Widodo. Reporter: Septian Deny Sumber: Liputan6.com