Jokowi sebut negara dengan kekayaan alam melimpah cenderung malas
Presiden Joko Widodo mengatakan kebanyakan dari negara yang memiliki sumber daya alam melimpah tidak bisa maju karena merasa puas dengan kekayaan alam yang ada. Untuk itu, negara maju adalah negara yang bisa memenangkan persaingan. Kompetisi global kini semakin ketat sehingga dibutuhkan jiwa generasi yang kompetitif.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) di Pusdiklat Kemendikbud, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Jokowi mengatakan, kekayaan sumber daya alam (SDA) tidak menjamin kesejahteraan bangsa.
"Saya ingin menegaskan di sini, bahwa kekayaan sumber daya alam tidak bisa menjamin kesejahteraan dan kesuksesan sebuah bangsa," ucapnya sat memberikan sambutan, Selasa (6/2).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Purworejo? Salah satu kunjungan Presiden Jokowi adalah ke Pasar Purworejo. Di sana dia asyik berbincang dengan para pedagang.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Jokowi mengajak kepala dinas pendidikan dari seluruh provinsi, kota dan kabupaten yang hadir dalam acara tersebut untuk melihat negara-negara yang memiliki SDA melimpah. Kebanyakan dari negara itu tidak bisa maju karena merasa puas dengan SDA yang ada.
"Sumber daya alam yang seringkali justru memanjakan dan membuat kita malas mengalahkan daya juang, membuat kita lengah dan tidak mendorong kita semuanya untuk berinovasi dan berkreativitas. Ini juga hati-hati," ujar dia.
Jokowi mengingatkan, negara maju adalah negara yang bisa memenangkan persaingan. Kompetisi global kini semakin ketat sehingga dibutuhkan jiwa generasi yang kompetitif. Oleh karena itu, dia menekankan yang dibutuhkan adalah bukan sekadar SDA tetapi juga Sumber Daya Manusia (SDM).
"Di sini lah posisi penting pendidikan. Yang membangun watak Pancasila kita, yang utamakan kepentingan bersama dan solidaritas sosial kita, yang mengajarkan kejujuran, yang mengajarkan kebersamaan, yang mengajarkan kesantunan, yang mengajarkan nilai dan budi pekerti pada anak-anak kita," kata Jokowi.
"Itu modal kita sebagai bangsa besar yang mampu memecahkan masalah-masalah di masyarakat, di daerah dan masa-masa kita semuanya. masalah apa pun yang ada di daerah dan sekaligus mampu memenangkan kompetisi Global nantinya."
Baca juga:
Ikut Singapore Airshow, Garuda Indonesia target raup Rp 32,5 triliun
Dipengaruhi asing, pelemahan IHSG diklaim bos BEI tak akan berlangsung lama
Sri Mulyani desak DPR sahkan RUU Liberalisasi Jasa Keuangan ke-6
Kementerian PU-PR bangun pengelolaan air bersih di 100 daerah cegah bayi kerdil
Menko Luhut bantah isu kelangkaan premium di sejumlah daerah