Jokowi ubah sistem subsidi petani, tak lagi dalam bentuk pupuk
"Kita kalkulasi agar subsidi tidak dalam bentuk pupuk tapi dari harga akhir produk yang dihasilkan," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo saat ini sedang menggodok aturan baru mengenai mekanisme pemberian subsidi pada petani. Menurut Jokowi, nantinya subsidi tidak lagi dalam bentuk pupuk. Namun, kebijakan ini masih dalam tahap penghitungan atau kalkulasi.
"Kita kalkulasi agar subsidi tidak dalam bentuk pupuk tapi dari harga akhir produk yang dihasilkan petani, itu lebih jelas," kata Jokowi seperti dilansir Antara, Jumat (31/7).
-
Kenapa Kementan menambah subsidi pupuk? Tambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare. Menurut Mentan, penambahan pupuk dan pendistribusian benih gratis ini merupakan bagian dari rangkaian tambahan anggaran yang dikucurkan pemerintah sebesar 14 triliun.
-
Apa yang diminta Mentan untuk dibenahi terkait subsidi pupuk? Mentan meminta akses petani terhadap pupuk untuk semakin dipermudah. "Bantuan pupuk susbidi banyak yang tidak tepat sasaran.
-
Bagaimana Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi? Saat ini, Prabowo menjabat Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
-
Kapan Kementan akan menambah pupuk subsidi? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan Januari tahun ini akan ada tambahan pupuk untuk produksi padi dan jagung.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Jokowi mengaku banyak mendapati fakta di lapangan setiap kali kunjungan kerja ke daerah ketersediaan sarana produksi pertanian termasuk benih dan pupuk bersubsidi tidak sampai ke tangan petani. Masih banyak peluang dan kesempatan yang harus dikerjakan dalam rangka mewujudkan kedaulatan dan swasembada pangan.
"Petani tidak dapat subsidi, subsidi tidak sampai ke petani. Inilah perlunya sistem subsidi untuk menjangkau petani yang kita rancang. Plus minus bagaimana sedang dikalkulasi. Agar kita bisa lakukan itu dan tidak salah-salah lagi," katanya.
Salah satu yang juga menjadi fokus dan langkah nyata untuk memajukan pertanian nasional adalah ketersediaan data tunggal produk-produk pertanian. Tanpa data tunggal, seperti yang selama ini terjadi, sulit untuk merancang jenis tanaman pangan, sebaran, waktu tanam, dan proses pascapanen.
Apalagi pada saat terjadi perubahan musim tanam karena pengaruh perubahan iklim dunia seperti sekarang sehingga ketersediaan data tunggal tersebut mutlak diusahakan bersama.
Selain data tunggal, ketersediaan sarana produksi, termasuk benih dan pupuk dengan harga terjangkau petani, juga sangat penting dalam memajukan pertanian nasional. Sedangkan untuk memberdayakan petani, hal mendesak yang perlu diupayakan seluruh pemangku kepentingan adalah masalah permodalan dan pemasaran.
Oleh karena itu, kata Presiden, gagasan pendirian Bank Tani perlu dikaji lebih serius agar petani menjadi bermartabat dan tidak terjebak pengijon dan lintah darat.
Pemasaran hasil pertanian, dengan harga yang menguntungkan petani, juga perlu dikembangkan lebih sistematis dan modern dengan melibatkan Bulog dan Koperasi. Menurut Jokowi, dengan adanya petani yang semakin berdaya, kedaulatan pangan nasional dapat terwujud.
Jokowi menegaskan, untuk menunjang kedaulatan pangan tersebut, Indonesia tidak boleh lagi hanya bergantung pada beras.
"Budaya beras harus dikurangi, dan diversifikasi pangan lokal harus dikembangkan seiring dengan reformasi agraria yang dijalankan pemerintah," tutupnya.
Baca juga:
Kemarau, ribuan hektare tanaman padi di Jonggol gagal panen
Ini strategi Jokowi hadapi kekeringan di Indonesia
Tahun depan, beras organik Papua siap diekspor ke Mesir dan Arab
Siap 12 varietas tahan kekeringan, Kementan sesumbar tak gagal panen
Menteri Amran: Air hujan bakal mengairi sawah di Cirebon 10-20 tahun