Juli 2016, BPS catat inflasi 0,69 persen
Dengan demikian, inflasi tahun kalender (Januari-Juli 2016) mencapai 1,76 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,69 persen pada Juli 2016. Dengan demikian, inflasi tahun kalender (Januari-Juli 2016) mencapai 1,76 persen. Inflasi tahunan (Juli 2016-Juli 2015) mencapai 3,21 persen.
Inflasi inti 0,34 persen, Dan, inflasi inti year on year 3,49 persen.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
"Dari 5 tahun terakhir ini (inflasi) yang terendah. Karena Lebaran pada 6 Juli, berarti dari tanggal 1-5 Juli masih ada pengaruh arus mudik dan setelah itu arus balik," kata Kepala Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin (1/8).
Dia menambahkan, dari 82 kota yang diteliti ada 78 kota mengalami inflasi. Sisanya, 4 kota deflasi.
Inflasi tertinggi di Tanjung Pandan sebesar 2,34 persen dan terendah di Gotontalo sebesar 0,06 persen.
Sementara itu, menurut kelompok pengeluaran, bahan makanan mengalami inflasi sebesar 1,12 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,54 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,24 persen, sandang sebesar 0,44 persen.
Kemudian, kesehatan sebesar 0,37 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,51 persen; dan transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,22 persen.
"Karena memang terpengaruh dari bulan puasa dan Lebaran. Tapi walaupun bahan makanan dan transportasi tinggi, tidak semua naik. Ada juga yang deflasi. Misalkan sayur-sayuran."
Baca juga:
Ini batu sandungan realisasi target pertumbuhan ekonomi RI 2016
BI: Pasar keuangan Asia Pasifik baik di tengah ancaman ekonomi dunia
Pertemuan 10 gubernur bank sentral di Bali vital perbaiki ekonomi
Ini 3 pokok bahasan para gubernur bank sentral Asia Pasifik di Bali
Dampak brexit di 4 negara Asean, Indonesia dan Filipina paling minim
Meski ekonomi lemah, prospek industri makanan & minuman tetap cerah