Jumlah Wisman Merosot, Devisa Pariwisata 2020 Berpotensi Turun 50 Persen
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memperkirakan penerimaan devisa dari sektor pariwisata pada tahun ini dapat berkurang hingga separuhnya dari penerimaan pada 2019 sebesar USD 20 miliar. Menurutnya, penurunan ini dikarenakan merosotnya kunjungan wisatawan mancanegara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memperkirakan penerimaan devisa dari sektor pariwisata pada tahun ini dapat berkurang hingga separuhnya dari penerimaan pada 2019 sebesar USD 20 miliar. Menurutnya, penurunan ini dikarenakan merosotnya kunjungan wisatawan mancanegara.
Dia memperkirakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini akan menurun dari 16 juta wisatawan menjadi hanya sekitar 5 juta orang.
-
Apa yang diresmikan oleh Kemenparekraf di Desa Wisata Jerowaru? Ekowisata Bale Mangrove adalah bukti nyata kolaboraksi yang kuat dari keberlanjutan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 di Desa Wisata Jerowaru,” kata dia.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Kenapa Desa Wisata Ketapanrame memiliki daya tarik wisatawan? Kekayaan alam dan budaya yang terjaga menjadi daya tarik wisatawan.
-
Di mana Desa Wisata Ketapanrame berada? Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memiliki desa wisata yang menarik untuk dikunjungi bernama Ketapanrame.
-
Apa daya tarik utama Desa Wisata Ketapanrame? Keindahan Desa Wisata Ketapanrame di Mojokerto, Air Terjun Dlundung dan Taman Ghanjaran Jadi Daya Tarik Desa Ketapanrame jadi wisata yang tak boleh terlewat saat berkunjung ke Mojokerto.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
"Mungkin tahun ini bisa sekitar separuhnya, bahkan lebih dari separuhnya kehilangan devisa, tergantung berhentinya situasi dampak COVID-19 ini," kata Wishnutama dalam konferensi pers secara virtual, usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dari Istana Merdeka, Jakarta, dikutip Antara, Kamis (16/4).
Meski demikian, proyeksi menyusutnya penerimaan devisa itu masih bersifat sementara. Angka itu disusun Kemenparekraf dengan catatan jika pada Juni 2020 industri pariwisata sudah memulai pulih dari situasi pandemi Virus Corona baru atau COVID-19.
Dia mengatakan, setelah Juni 2020 pemulihan pariwisata akan berjalan secara bertahap dan pada 2021 akan mulai terakselerasi. Namun dengan tekanan dari situasi pandemi ini, pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif telah mempelajari banyak langkah agar industri ini bisa lebih berkelanjutan di kemudian hari.
"Yang penting kita bisa melalui ini dengan baik. Saya justru meyakini, karena kita mengalami proses luar biasa, justru sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa lebih baik dari sebelumnya," imbuhnya.
Dalam pembukaan rapat, Presiden Joko Widodo meyakini tekanan dari COVID-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan berakhir pada akhir tahun dan pada 2021 akan berbalik menjadi booming.
"Tahun depan akan terjadi booming di bidang pariwisata. Semua orang ingin keluar, semua orang ingin menikmati kembali keindahan-keindahan yang ada di destinasi pariwisata. Sehingga optimisme itu yang harus terus diangkat jangan sampai kita terjebak pesimisme," kata dia.
Siapkan Strategi
Wishnutama mengaku akan menyiapkan strategi untuk menarik para wisatawan ke Indonesia. Sebab, negara-negara lain diprediksi juga mulai mempromosikan pariwisatanya pasca corona berakhir.
"Sebagai catatan ini dilakukan setelah pandemi Covid-19 berakhir. Kita cukup meyakini bahwa 2021 nanti industri pariwisata ekonomi kreatif dan banyak sekali sektor ekonomi kreatif ini yang terkait dengan sektor pariwisata," jelasnya.
pihaknya tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait destinasi super prioritas. Hal ini dilakukannya untuk mempersiapkan rebound pariwisata pasca pandemi corona.
"Fokus utama kita nanti justru kepada hal-hal yang sangat basic di destinasi pariwisata dan saya sudah berbicara dengan beberapa pemda," ucapnya.
Hal basic yang dimaksudnya antara lain, higienitas, toilet kebersihan keselamatan dan keamanan. Menurutnya, hal tersebut perlu diutamakan dalam rangka menghadapi rebound pariwisata pasca corona. "Jadi benar-benar kita balik ke soal basic dan training mengenai hospitality untuk pasca Covid-19," tandasnya.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)