Perjuangan Tukang Sempol, Dicibir Tetangga Bakal Bangkrut hingga Alami Kondisi Mistis
Wahyu memulai usahanya dengan modal sekitar Rp1,5 juta.
Seorang pemilik usaha kuliner Sempol Ayam Panda menceritakan perjalanannya dalam merintis usaha pada salah satu tayangan YouTube Lempar Dadu. Usaha yang dirintis sejak tahun 2017 itu membawa kesuksesan bagi Wahyu Dwi Prasetyo, hingga dia mampu membeli mobil, tanah, dan sawah dari hasil usahanya.
Wahyu memulai usahanya dengan modal sekitar Rp1,5 juta. Awalnya, dia hanya bisa menjual beberapa tusuk sempol senilai Rp15.000 dalam sehari, jauh dari target yang diharapkannya. Padahal saat itu dia membawa sekitar 150-200 tusuk sempol. Meski terasa berat, dia tetap berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan usaha sempolnya.
Selama delapan tahun, Wahyu mengembangkan usahanya mulai dari usaha kecil-kecilan hingga menjadi salah satu usaha kuliner yang diminati masyarakat di sekitar Jalan Pleret, Bantul.
Kini, dia mampu memproduksi hingga 2.500 tusuk sempol per hari dan menghasilkan omzet sekitar Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta setiap harinya.
Selain sempol, Wahyu juga memproduksi bakso goreng, tahu bakso, dan pangsit, yang menjadi variasi dari produk utamanya.
Pernah Mengalami Hal Mistis
Sama halnya dengan banyak pengusaha lain, perjalanan Wahyu dalam merintis usaha tentu tidak luput dari tantangan. Dia pernah mengalami masa-masa sulit, bahkan direndahkan oleh orang-orang di sekitarnya.
"Banyak yang meremehkan, mereka bilang jualan sempol itu nggak ada untungnya. Ada juga yang menganggap usaha saya tidak akan bertahan lama," ujar Wahyu.
Wahyu juga pernah menghadapi gangguan mistis. Warung sempol miliknya sempat "ditutup" oleh orang tak dikenal secara gaib, yang mengakibatkan pelanggannya mengira warung tersebut tutup.
“Pelanggan saya bilang warung saya tutup, padahal sebenarnya buka. Saya sampai tidak percaya awalnya, tapi banyak yang mengalami hal yang sama," jelas Wahyu.
Meski begitu, dia tetap berusaha fokus dan melanjutkan usahanya tanpa membiarkan hal-hal tersebut menghalangi.
Kunci Kesuksesan: Konsistensi dan Kualitas
Wahyu menekankan pentingnya menjaga kualitas bahan baku dan konsistensi dalam berjualan. Produk sempol yang dia buat, terdiri dari daging ayam fillet, tepung kanji, dan bumbu-bumbu yang dijaga kualitasnya, diproduksi dengan standar kebersihan yang ketat.
Bahkan, seluruh proses produksi, mulai dari penggilingan daging hingga pencetakan sempol, dilakukan secara manual untuk menjaga cita rasa dan tekstur. Selain menjaga kualitas, Wahyu juga berinovasi dengan menawarkan berbagai varian produk, seperti tahu pangsit dan bakso goreng.
Hingga akhirnya, saat pandemi yang melanda pada tahun 2020 ternyata menjadi titik balik bagi Wahyu. Ketika banyak usaha yang menghadapi masa sulit, Sempol Ayam Panda justru mengalami lonjakan permintaan.
Menurut Wahyu, saat itu banyak orang yang mencari jajanan yang bisa dibeli untuk dikonsumsi di rumah. Itu menjadi salah satu momen di mana usaha sempol Wahyu meningkat pesat.
Peningkatan tersebut membuatnya semakin mantap untuk memperluas usahanya. Dia memutuskan untuk membuka cabang baru dan mempekerjakan lebih banyak karyawan demi memenuhi permintaan pelanggan.
Kini, Wahyu sudah merasakan manisnya kesuksesan. Hasil dari usahanya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, dan dia juga bisa membantu orang tuanya dengan membeli tanah dan sawah.
Tidak hanya itu, dia berencana untuk terus mengembangkan usaha dengan membuka lebih banyak cabang di masa mendatang.Bagi Wahyu, keberhasilan yang diraih tidak lepas dari dukungan keluarga dan prinsip hidup yang dia pegang. Rupanya selama ini dia selalu menekankan keberanian mengambil risiko dan konsistensi dalam berusaha.
Reporter magang: Thalita Dewanty