Awalnya Diremehkan, Pasutri Ini Sukses Bisnis Frozen Food Omzet Ratusan Juta dengan Modal Modal Rp2,5 Juta
Mereka memulai usaha dengan modal pas-pasan, bahkan sebagian besar alat mereka, seperti freezer untuk menyimpan frozen food, merupakan barang pinjaman.
Seorang pemilik kios atau usaha grosir di Sukabumi, Sindi Santika Derajat menceritakan kisahnya memulai usaha seblak yang kini sukses menjadi distributor produk frozen food. Usaha ini juga sukses menjadi fokus mata pencarian mereka. Dengan modal terbatas, dia memulai bisnis kecil-kecilan tersebut dari kios sederhana hingga sukses mengelola dua kios dan meraih omzet ratusan juta rupiah.
Kala itu, sang suami, Seno Pratomo yang bekerja di perusahaan peternakan memutuskan untuk berhenti dan membantu istrinya setelah merasakan tekanan menjadi tulang punggung keluarga. Dari situ, mereka mulai bahu-membahu merintis usaha bersama.
-
Siapa yang berpotensi sukses di bisnis frozen food? Ide bisnis frozen food banyak diminati terutama oleh para ibu rumah tangga.
-
Apa ide bisnis dari frozen food? Ide bisnis frozen food banyak diminati terutama oleh para ibu rumah tangga. Sebab, jenis bisnis ini bisa dijalankan dalam berbagai skala, baik skala kecil ala rumahan hingga skala besar sebagai pemasok.
-
Bagaimana cara memulai bisnis frozen food? Ide bisnis frozen food bisa dimulai secara kecil-kecilan jika Anda memiliki modal yang terbatas. Jenis-jenis frozen food yang bisa dipilih pun beragam, mulai dari yang mudah dibuat hingga yang membutuhkan sedikit keahlian khusus.
-
Kapan pasutri ini membuka usaha? 'Usaha ini bernama Dapur CK dan Kool Kedai yang berdiri beriringan yang hadir di tahun 2017,' tambah Delli.
-
Apa yang menjadi kunci sukses usaha Ibu dan Anak ini? 'Walaupun bahan bumbu mahal, saya tetap masak enak,' ujarnya. Widari mengaku senang jika pembeli yang makan masakannya senang.
-
Siapa yang bisa sukses di bisnis kuliner? Kamu bisa melihat kesuksesan bisnis makanan dan hantaran dari Mamadis Kitchen misalnya. Dia berhasil mengembangkan brand-nya dan mencuri perhatian pencinta kuliner, berkat kemauannya mempromosikan produknya lewat media sosial.
Mereka memulai usaha dengan modal pas-pasan, bahkan sebagian besar alat mereka, seperti freezer untuk menyimpan frozen food, merupakan barang pinjaman dari teman. Namun, Seno dan Sindi tetap semangat dalam mengembangkan bisnis ini di rumah kontrakan tempat tinggal mereka.
Setiap hari, mereka bekerja keras, menjual produk di pasar, di depan sekolah, bahkan di pinggir jalan. Tidak jarang Seno harus berkeliling menggunakan motor, mengantar pesanan dan membawa dagangannya.
Tantangan Besar Menjadi Motivasi Kuat
Awalnya, Seno kerap kali diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya karena dianggap hanya membantu istrinya. Ada yang mengatakan bahwa Seno hanya membantu mencuci piring dan tidak melakukan banyak hal.
Namun, ejekan ini justru menjadi motivasi untuk membuktikan bahwa mereka bisa sukses. Mereka menyebut ejekan tersebut sebagai doa yang pada akhirnya membawa keberuntungan.
Ketika pandemi melanda, mereka berada dalam situasi sulit. Sindi baru saja melahirkan anak kedua melalui operasi sesar, namun hanya memiliki uang yang pas-pasan.
Meski situasi ekonomi saat itu sangat berat, mereka tetap berjuang untuk tidak membebani orang tua atau orang lain. Mereka mencari peluang bisnis dari hal-hal yang dibutuhkan masyarakat saat itu, seperti masker, hand sanitizer, dan vitamin. Di samping itu, mereka tetap menjalankan bisnis frozen food, seperti sosis dan nugget, yang permintaannya meningkat selama pandemi.
Salah satu momen paling menyentuh adalah ketika mereka harus membawa anak bungsunya untuk berbelanja, mengantar pesanan, bahkan sampai tidur di mobil.
"Kita waktu mulai bisnis frozen itu anak yang kecil kita bawa belanja. Segala kegiatan di mobil, sampai BAB, mandiin sore di mobil. Anak yang gede di rumah," kata Seno.
Mereka tidak bisa meninggalkan anak bungsunya di rumah lantaran keduanya sama-sama terlibat penuh dalam bisnis tersebut. Hal ini memberikan beban emosional yang besar bagi mereka sebagai orang tua, tapi di sisi lain mereka mengajarkan kepada anak-anak tentang arti kerja keras dan bagaimana orang tua mereka berjuang untuk mencari nafkah.
Modal Awal Bisa Capai Omzet yang Menggiurkan
Pasangan ini memulai bisnis mereka dengan modal Rp2,5 juta. Namun, berkat ketekunan dan kemampuan memanfaatkan setiap peluang yang ada, mereka berhasil mengembangkan usaha hingga mencapai omzet ratusan juta rupiah per bulan.
Usaha mereka kini berkembang pesat dengan produk frozen food dan kuliner yang tidak hanya dijual di kios kecil, tetapi juga merambah ke berbagai tempat, termasuk pasar dan supermarket. Berkat relasi dan pasar yang semakin luas, mereka dapat membeli produk dalam jumlah besar dari distributor langsung, sehingga harga jual mereka dianggap lebih kompetitif.
Selain itu, strategi pemasaran yang inovatif, seperti open pre-order (PO), diskon produk berkala, serta pelayanan pengiriman (delivery), membuat usaha mereka semakin diminati pelanggan. Mereka juga berinovasi dengan menyediakan barang-barang musiman, seperti kado lebaran dan hadiah kenaikan kelas, yang selalu ramai peminat.
Kejujuran dan Pelayanan Terbaik
Seno dan Sindi selalu berpegang teguh pada prinsip kejujuran dan menjaga kepercayaan pelanggan. Mereka percaya bahwa menjaga hubungan baik dengan pelanggan adalah kunci keberlanjutan bisnis.
"Kunci bisnis itu satu, kerja keras dan jujur itu yang utama. Kalau orang udah kecewa pasti malas balik lagi," tegas Seno.
Mereka pun selalu berupaya untuk tidak mengambil keuntungan berlebih, melainkan fokus pada volume penjualan yang lebih tinggi dengan harga yang lebih terjangkau.
Selain menjaga kualitas produk, mereka juga menekankan pentingnya membedakan modal dan keuntungan. Mereka selalu memastikan bahwa modal tidak tercampur dengan pengeluaran pribadi, meskipun dalam kondisi mendesak. Dengan cara ini, mereka dapat terus memutar modal dan mengembangkan bisnis mereka.
Setelah melalui perjalanan panjang dan penuh liku selama lebih dari tujuh tahun, kini Seno dan Sindi dapat menikmati hasil jerih payah mereka. Mereka berhasil memiliki rumah sendiri, usaha yang stabil, dan karyawan yang membantu operasional sehari-hari.
Kisah Seno dan Sindi adalah bukti nyata bahwa kerja keras, ketekunan, dan kejujuran adalah pilar utama dalam meraih kesuksesan. Meski pernah diremehkan dan menghadapi berbagai tantangan, mereka berhasil membangun bisnis yang menguntungkan dan memberikan inspirasi bagi banyak orang.
Reporter Magang: Thalita Dewanty