Juni 2017, laba Bank BTN meroket 21 persen jadi Rp 1,27 triliun
Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengatakan, kenaikan laba ini didorong pertumbuhan bunga bersih BTN yang naik 14,13 persen menjadi Rp 4,2 triliun per Juni 2017. Kenaikan bunga bersih disumbang dari kinerja penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
PT Bank Tabungan Negara (BTN) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,27 triliun per Juni 2017. Angka ini naik 21,95 persen jika dibanding periode sama tahun lalu yang hanya Rp 1,04 triliun.
Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengatakan, kenaikan laba ini didorong pertumbuhan bunga bersih BTN yang naik 14,13 persen menjadi Rp 4,2 triliun per Juni 2017. Kenaikan bunga bersih disumbang dari kinerja penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Kenapa Bank Jatim ikut serta dalam misi dagang di Bengkulu? Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur, bankjatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.
"Kenaikan pendapatan bunga bersih tersebut juga turut menopang peningkatan laba bersih," ucap Maryono di Jakarta, Senin (24/7).
Catatan pertumbuhan kredit juga mengerek naik posisi aset Bank BTN menjadi Rp 224,06 triliun pada Juni 2017 atau tumbuh 18,23 persen (yoy0 dari Rp 189,51 triliun.
Pada semester I-2017 ini, Bank BTN tercatat telah menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp 177,4 triliun atau naik 18,81 persen secara tahunan (yoy) dari Rp 149,31 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit emiten bersandi saham BBTN tersebut mencapai dua kali kenaikan penyaluran kredit rata-rata industri perbankan nasional. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerangkan kredit perbankan nasional hanya naik sebesar 8,77 persen (yoy) per Mei 2017.
Menurut Maryono, saat ini ekonomi Indonesia mulai menunjukkan geliat positif didukung kebijakan pemerintah dan meningkatnya kepercayaan masyarakat dan investor baik lokal maupun global atas perekonomian di Tanah Air, khususnya sektor keuangan. Di sektor properti pun, penjualan rumah hunian hingga perkantoran masih terus mencatatkan pertumbuhan, terutama dengan hadirnya Program Sejuta Rumah.
"Kami akan terus berinovasi memberikan kredit dengan pelayanan dan fasilitas terbaik kepada para nasabah, termasuk KPR subsidi dan KPR non-subsidi dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah."
Secara keseluruhan, BTN meyakini pertumbuhan penyaluran kredit yang berada di atas rata-rata industri tersebut akan terus berlangsung hingga akhir tahun ini dan bertumbuh sesuai target perusahaan.
Maryono memaparkan, pertumbuhan kredit dan pembiayaan Bank BTN masih ditopang peningkatan kredit perumahan. Jenis kredit yang menempati 90,04 persen dari total pinjaman perseroan tersebut naik 17,68 persen (yoy) dari Rp 135,74 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp 159,73 triliun di bulan yang sama tahun ini.
Kenaikan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi-pun, menjadi penyumbang terbesar pada pertumbuhan kredit perumahan Bank BTN. Per Juni 2017, KPR subsidi Bank BTN naik 28,34 persen (yoy) dari Rp 49,86 triliun menjadi Rp 63,99 triliun. Kenaikan juga terpantau pada KPR non-subsidi yang tumbuh 11,09 persen (yoy) dari Rp 57,15 triliun pada kuartal II-2016 menjadi Rp 63,49 triliun di periode yang sama tahun ini.
"Secara total, KPR dan kredit pemilikan apartemen (KPA) Bank BTN tumbuh di level 19,13 persen (yoy) per akhir Juni 2017."
Posisi pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan KPR dan KPA perbankan nasional yang naik 7,69 persen (yoy) per Mei 2017 (data OJK). Dengan kinerja penyaluran tersebut, Bank BTN kini masih memimpin pangsa pasar KPR yakni sebesar 35,4 persen per 31 Maret 2017 dan pangsa pasar KPR FLPP sebesar 95,77 persen per Juni 2017.
Bank BTN juga mencatatkan peningkatan penyaluran kredit konstruksi sebesar 18,2 persen (yoy) dari Rp 19,95 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp 23,58 triliun di bulan yang sama tahun ini. Selain kredit perumahan, kredit non-perumahan pun tumbuh 30,15 persen (yoy) dari Rp 13,57 triliun pada pertengahan tahun lalu menjadi Rp 17,66 triliun di periode yang sama tahun ini.
Di sisi lain, pada kuartal II-2017 ini, Bank BTN telah menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp 159,12 triliun atau naik 18,26 persen (yoy) dari posisi Rp 134,55 triliun. Pertumbuhan DPK BBTN tersebut juga berada di atas rata-rata industri perbankan yang hanya naik sebesar 11,2 persen (yoy) pada Mei 2017 (data OJK).
Adapun, pertumbuhan simpanan di Bank BTN ditopang kenaikan giro, tabungan, dan deposito yang dihimpun Bank BTN. Per Juni 2017, giro Bank BTN tercatat naik 25,97 persen (yoy) menjadi Rp 41,73 triliun, tabungan naik 14,69 persen (yoy) menjadi Rp 33,04 triliun, dan deposito naik 16,16 persen (yoy) menjadi Rp 84,36 triliun.
Baca juga:
BTN bangun 2.126 rumah murah di Pekanbaru, cicilan Rp 750.000/bulan
Bank BTN ajak siswa program SMN cintai keragaman budaya nusantara
Gelar pameran perumahan, BTN hadirkan 900 proyek seluruh Indonesia
Gelar pameran, BTN tawarkan rumah uang muka 1% & bunga KPR 5%