Kadin harap Pelabuhan Kuala Tanjung tekan biaya logistik
Target beroperasi awal 2018.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, bisa menekan biaya logistik. Selama ini, infrastruktur pelabuhan tak memadai menjadi salah satu penghambat pertumbuhan ekonomi.
"Dengan program poros maritim dan tol laut lewat pengembangan pelabuhan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, karena ada semacam jaminan bagi investor yang akan menanamkan modalnya di daerah kawasan pelabuhan," ujar Ketua Komisi Tetap Bidang Perhubungan Laut Kadin Indonesia Darmansyah Tanamas, Jakarta, Rabu (20/1).
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Apa kelemahan cabai? Cabai memiliki kelemahan yaitu masa simpan yang pendek. Pada suhu ruangan, cabai hanya dapat bertahan sekitar 2 hari, sedangkan dalam kulkas hanya sampai 6 hari.
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
Atas dasar itu, lanjutnya, Kadin mendorong pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur pelabuhan, terutama di Kuala Tanjung. Sebab, pelabuhan itu bisa menjadi solusi menekan biaya logistik tinggi.
"Kurangnya pelabuhan yang memadai masih selama ini menjadi penyebab tingginya biaya logistik," jelas dia.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi salah satu inti tol laut. Untuk menggarap proyek tersebut, Pelindo I menggandeng Port Of Rotterdam International (Belanda)
Di Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelindo I bakal membangun terminal multiguna senilai USD 400 juta. Untuk itu Perseroan menggandeng PT PP dan PT Waskita Karya untuk membentuk perusahaan patungan.
Perusahaan patungan ini bakal memenuhi 30 persen biaya pembangunan. Sisanya sebesar 70 persen mengandalkan pinjaman.
"Konstruksi awal dimulai Februari 2015. Karena skema kerjasamanya adalah spesial purpose vehicle SPV)."
Nantinya, Pelindo I memegang 55 persen saham, PP sebesar 30 persen, dan Waskita Karya 15 persen.
"Saat beroperasi penuh pada 2018, Pelabuhan Kuala Tanjung akan memiliki terminal curah cair berkapasitas 3,5 juta ton per tahun, curah kering 1 juta ton per tahun, peti kemas 400.000 TEUs per tahun, dan penambahan panjang dermaga 400 meter," tambahnya.
Tahun ini, Pelindo I menargetkan pendapatan sekitar Rp 2,3 triliun, tumbuh sekitar 12 persen dari realisasi tahun lalu.
Sedangkan laba bersih perusahaan pengelola lima pelabuhan tersebut diperkirakan mencapai Rp 605 miliar, tumbuh dari laba tahun lalu sebesar Rp550 miliar.
Baca juga:
Ini yang buat harga produk Indonesia mudah naik dan sulit turun
Kebijakan Menteri Susi dikeluhkan pengusaha buat harga ikan naik
Meski harga BBM murah, harga pangan sulit turun
Pelaku industri ogah turunkan harga produk ikuti BBM
Ingin jamu mendunia, pemerintah bisa tiru cara Korea kenalkan Kpop
Pemerintah minta pembangunan 34 terminal LNG dikaji mendalam