Kadin nilai keterlibatan swasta di 35.000 MW permurah harga listrik
Harga listrik nantinya akan murah menyesuaikan persaingan pasar.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) anyar Eddy ganefo mengatakan keterlibatan swasta dalam megaproyek 35.000 megawatt menguntungkan. Sebab, harga listrik nantinya akan murah menyesuaikan persaingan pasar.
Menurutnya, keterlibatan swasta dalam megaproyek tersebut juga meringankan beban pemerintah dari sisi pendanaan.
"Kalau kita lihat swasta dari sisi investor, maka ada peluang 10 mega watt yang tidak dibangun PLN ini akan diambil swasta," kata Eddy dalam diskusi mingguan Energi Kita yang digelar merdeka.com, RRI, IJTI, IKN, DML dan Sewatama di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (8/11).
Keterlibatan swasta juga menghindari praktik monopoli oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Selain itu, penyaluran listrik nantinya akan merata. "Jika sudah diswastanisasikan, pemerintah dalam hal ini PLN hanya menangani jalur distribusinya," imbuhnya.
Namun, hal ini tentunya tidak terlepas dari bantuan pemerintah untuk mempermudah proses investasi tersebut. Eddy meyakini, jika ada peluang, kemudahan, dan insentif dari pemerintah, maka proyek 35.000 megawatt bisa direalisasikan.
"Selama pemerintah memberikan kemudahan, insentif, dan sebagainya, kami siap. Paket kebijakan ekonomi juga suatu kemudahan. Tapi tidak itu saja, termasuk dari sisi perbankan. Selama ini masalah perbankan jadi kendala. Bagaimana kita mau berusaha di negara kita kalau pajaknya sampai dua digit," tandasnya.
Baca juga:
Subsidi listrik dicabut bikin pengusaha UKM pangkas karyawan
Dua strategi pemerintah bikin subsidi listrik tepat sasaran
Darmin nilai pencabutan subsidi listrik pelanggan mampu tak mendesak
Melirik efek dahsyat saat subsidi listrik dicabut Jokowi tahun depan
Pengamat: Pemerintah tak cabut, hanya pangkas subsidi listrik
Selain pangkas subsidi, pemerintah diminta tekan inefisiensi PLN
Subsidi listrik dicabut, BPS sebut efek inflasi bakal terasa 3 bulan
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Kapan Pertamina mulai mengoperasikan infrastruktur hilir kendaraan listrik? Dalam mempercepat transisi energi, Pertamina juga telah mengoperasikan infrastruktur hilir kendaraan listrik berupa stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) atau battery swapping station (BSS) yang terletak di 25 lokasi di Jabodetabek.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.