Kadis Jabar soal kereta cepat: Kalau belum waktunya, mau kapan lagi?
"Saya ingin kereta cepat ini bisa konek Jakarta-Bandung-Kertajati bahkan sampai Surabaya."
Presiden Joko Widodo telah menolak proposal pembangunan kereta cepat dari China maupun Jepang. Jokowi tidak mau menggunakan dana APBN untuk pembangunan, seperti yang tertera dalam proposal kedua negara.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jawa Barat, Dedi Taufik menyebut kereta cepat sebenarnya cocok untuk koneksi Jakarta-Jawa Barat, tidak hanya Bandung. Menurutnya, kereta yang mampu melesat hingga 300 kilometer/jam ini bisa membelah Jabar menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka untuk kemudian dilanjutkan ke Surabaya.
-
Apa yang menjadi pilihan utama warga Jawa Tengah untuk transportasi yang murah meriah? Tahun demi tahun, pengguna moda transportasi ini terus meningkat. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2017, Bus Trans Jateng semakin menjadi pilihan moda transportasi masyarakat Jawa Tengah.
-
Mengapa kereta cepat Jakarta-Bandung mendapat sambutan baik dari masyarakat? Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dimulai besok, Jumat 15 September 2023 hingga 30 September 2023. Tak ayal, hal ini disambut baik oleh masyarakat, khususnya warga yang tinggal di sekitar KCJB.
-
Kapan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung dimulai? Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dimulai besok, Jumat 15 September 2023 hingga 30 September 2023.
-
Apa saja manfaat dari berjalan cepat? Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa aktivitas berjalan dengan cepat, seperti power walking, dapat memberikan manfaat bagi kebugaran kardiovaskular, komposisi tubuh, serta kekuatan otot.
-
Dimana lokasi pembangunan Depo Tegalluar untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Markas Besar Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pembangunan Depo Tegalluar yang menjadi markas Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini sudah mencapai 83,70 persen.
-
Di mana stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung yang terhubung dengan moda transportasi lain? Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung sendiri terdiri dari empat stasiun, yaitu Stasiun Kerawang, Stasiun Halim, Stasiun Tegalluar, dan Stasiun Padalarang. Setiap stasiun tersebut dibuat terintegrasi dengan moda transportasi lain di masing-masing wilayah.
"Kalau kita melihat dari sisi kebutuhan, memang bisa lintas Jabar. Saya ingin kereta cepat ini bisa konek Jakarta-Bandung-Kertajati bahkan sampai Surabaya," kata Dedi Taufik di Bandung, Sabtu (5/9).
Dua negara yang ngebet mengajukan proposal pembangunan kereta cepat, Jepang dan China sudah melihat potensi yang baik jika kereta cepat bisa diadopsi di Pulau Jawa. Penggunaan kereta cepat di Asia menurutnya bisa jadi kebutuhan masyarakat urban.
"Jabar ini harus diatur infrastruktur dan konektivitasnya. Saya apresiasi kalau memang ini bisa terwujud. Kalau belum saatnya, memang mau kapan lagi? Harusnya percepatan (transportasi) menjadi lini terdepan," ungkap dia.
Namun demikian, dia sepakat dengan presiden bahwa pembangunan kereta cepat tidak membajak APBN. "Proyek ini akan bagus, selama tidak membajak APBN."
Jika kereta cepat terwujud, koneksi moda transportasi di Jawa Barat mulai dari udara dan darat akan baik. "Nanti ada monorel, kereta cepat, dan Bandara Internasional Kertajati yang saat ini terus dikebut (pengerjaannya)," papar dia.
Dia melihat, penawaran dua negara maju untuk kereta cepat adalah peluang baik. Konektivitas transportasi yang mudah tidak akan menjadikan Jakarta melulu menjadi pusat ekonomi.
"Jangan aktivitas ekonomi di Jakarta. Jangan sampai ketergantungan tinggi terhadap Jakarta. Kita bisa Bandung sudah siap, terminal akan disiapkan di Gede Bage seiring dengan akan dikembangkan sebagai kawasan teknopolis," tandasnya.
(mdk/idr)