Kalah dari Malaysia, RI belum jadi rujukan pengujian pangan
Laboratorium pangan Indonesia belum jadi rujukan di ASEAN.
Persaingan perdagangan komoditas pangan akan semakin ketat di masa mendatang. Setiap negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) akan berlomba untuk memasarkan produk pangannya luar kawasan.
Kondisi itu menuntut adanya referensi terkait kualitas bahan pangan yang akan diekspor. Sayangnya, laboratorium Indonesia belum menjadi rujukan bagi pengujian komoditas pangan di kawasan ASEAN.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Apa yang diekspor ke Singapura? Sebanyak 557.280 butir telur ayam konsumsi diekspor ke Singapura dengan nilai SGD 101.730 atau setara Rp 1,15 M.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kapan Indonesia memulai ekspor telur ke Singapura? Mentan SYL, menyebut pihaknya telah berupaya dan berhasil membuka akses pasar telur ke Singapura sejak Mei 2023.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Dari mana ekspor sejumlah komoditas pertanian dilepas? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
"Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN, itu belum ditunjuk jadi laboratorium rujukan," ujar Ketua Umum Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi Siswaja Lukman di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (12/3).
Adhi mengatakan, dalam hal pengujian pangan, Indonesia kalah dengan negara-negara tetangga. Menurut dia, beberapa negara seperti Thailand, Vietnam, Singapura, dan Malaysia telah menjadi rujukan pengujian pangan untuk kebutuhan ekspor.
"Kita saat ini sedang mengajukan untuk itu, sebagai laboratorium reference," kata Adhi.
Keberadaan laboratorium pengujian pangan diperlukan untuk menyelesaikan perselisihan antar negara terkait standar komoditas pangan. Sehingga, hasil pengujian laboratorium ini dapat digunakan oleh pihak yang bersengketa.
"Jejaring laboratorium pangan Indonesia ini untuk mendukung ke sana (rujukan ASEAN), sehingga memperkuat posisi Indonesia," ucapnya.
(mdk/noe)