Kalahkan Mbah Google, TikTok Kini jadi Aplikasi Pencarian Paling Populer di Dunia
Bahkan, TikTok mulai menempati posisi teratas hampir setiap hari pada bulan Agustus. Sementara Google memegang posisi pertama hanya beberapa hari saja.
Bahkan, TikTok mulai menempati posisi teratas hampir setiap hari pada bulan Agustus. Sementara Google memegang posisi pertama hanya beberapa hari saja.
Kalahkan Mbah Google, TikTok Kini jadi Aplikasi Pencarian Paling Populer di Dunia
Kalahkan Mbah Google, TikTok Kini jadi Aplikasi Pencarian Paling Populer di Dunia
Popularitas Google hingga Facebook dari hari ke hari kian menurun setelah munculnya aplikasi TikTok. Pada 2021, TikTok telah menjadi fenomena global sebagai aplikasi yang paling banyak digunakan dalam menu pencarian di dunia maupun Amerika Serikat (AS).
- Google Mulai Ditinggalkan, Ini Aplikasi Baru Diminati Generasi Muda untuk Cari Informasi
- Salip Mbah Google, Pemerintah AS Kepanasan dan Ancam Blokir TikTok
- Google Mulai Ditinggalkan, Begini Asal-muasal TikTok yang Kini Jadi Platform Pencarian Informasi Anak Muda
- Ternyata, Ini Alasan Kenapa Generasi Z Suka Mencari Informasi di TikTok Dibanding Google
"TikTok tidak hanya melampaui platform sosial lainnya, dalam hal lalu lintas internet global, tetapi menjadi lebih mudah diakses daripada Google dan rangkaian layanannya, termasuk Google Maps dan Gmail,"
tulis Forbes.com, dikutip di Jakarta, Jumat (4/8).
Padahal, Google adalah domain yang paling banyak diakses pada akhir 2020, menurut Cloudflare.
Lalu diikuti oleh Facebook, Microsoft, Apple, dan Netflix. "Sementara lalu lintas TikTok berada jauh di urutan ketujuh," ungkap Forbes. Badan Keamanan Internet Amerika Serikat (AS) menilai pergerakan TikTok mengalahkan Google dimulai pada Februari 2021 lalu. Pada 17 Februari, TikTok mendapat posisi teratas selama satu hari.
Bahkan, TikTok mulai menempati posisi teratas hampir setiap hari pada bulan Agustus. Sementara Google memegang posisi pertama hanya beberapa hari saja. Dominasi dan popularitas TikTok yang berkelanjutan merupakan peristiwa luar biasa untuk platform sosial yang hampir ditutup di AS. Pada Agustus 2020, Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif yang akan menjatuhkan sanksi terhadap platform tersebut. Ini terjadi karena sentimen negara Paman Sam kepada China yang menjadi asal-usul TikTok.Namun, Departemen Perdagangan AS mengatakan tidak akan menegakkan perintah tersebut, di tengah pertarungan hukum. Hingga akhirnya Presiden Biden telah mundur dari upaya tersebut.
Ini Alasan Gen Z Pilih TikTok Ketimbang Mbah Google
Sebelumnya, Melansir dari Washington Post, seorang Pemasar berusia 26 tahun dari London, Clint Choi atau Gen Z menyatakan awalnya Google menjadi prioritas bagi mereka yang ingin mendapatkan informasi. Namun seiring berjalannya waktu, konsumen kini sudah beralih untuk jarang menggunakan pencarian Google.
"Perasaan saya tentang merek tersebut telah berubah cukup besar. Ketika saya baru mulai mengakses internet, Google adalah otoritas, tetapi perusahaan induk yang memiliki Google telah salah menempatkan kepercayaan konsumen. Kami tidak lagi melihat Google sebagai pusat otoritas pencarian,"
ujar Clint, dikutip dari Washington Post, Minggu (30/7).
Kendati begitu, menurut SimilarWeb, Google masih menjadi kekuatan dominan dalam pencarian.
Platform tersebut masih memegang 90 persen pasar mesin pencari. Namun semakin banyak pengguna, terutama Gen Z mengeluh, dan tanda-tanda banyak penurunan.
Clint menyebut, menurut Cloudflare pada tahun 2021, TikTok secara singkat mencopot Google sebagai domain paling populer di dunia. Sekitar 40 persen Gen Z mereka yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 lebih suka menemukan informasi di platform selain Google. Lanjut Clint, pangsa pendapatan Google dari iklan pencarian di Amerika Serikat diperkirakan turun menjadi 54 persen tahun ini. Angka pendapatan ini turun jauh dari 67 persen pada 2016.