Karen Agustiawan, wanita berpengaruh dunia kini tersandung kasus korupsi
Kasus itu merugikan keuangan negara Rp 568 miliar. Selain Karen, mantan Manager Merger dan Investasi (MNA) pada Direktorat Hulu PT Pertamina, Bayu Kristanto dan mantan Direktur Keuangan Pertamina Frederik Siahaan juga menjadi tersangka.
Mantan Direktur Utama (Dirut) PT pertamina, Karen Agustiawan resmi ditahan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Senin (24/9). Dia menjadi tersangka karena dugaan korupsi investasi BUMN di Blok Basker Manta Gummy (BMG) di Australia pada 2009.
Kasus itu merugikan keuangan negara Rp 568 miliar. Selain Karen, mantan Manager Merger dan Investasi (MNA) pada Direktorat Hulu PT Pertamina, Bayu Kristanto dan mantan Direktur Keuangan Pertamina Frederik Siahaan juga menjadi tersangka.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Dimana Pertamina menyelenggarakan Workshop Influencer BUMN? Program yang dilakukan di 8 kota di Indonesia ini, diikuti para pegawai BUMN dari berbagai perusahaan, khususnya para influencer atau penggiat media sosial milenial dan generation-Z.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Apa yang ingin dicapai oleh Pertamina dengan mendukung program Workshop Influencer BUMN? Pertamina memberikan dukungannya untuk peningkatan kompetensi para penggiat sosial media di lingkungan BUMN dengan turut berperan serta dalam program Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Workshop Influencer BUMN.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
Karen sebenarnya adalah wanita berprestasi dan pernah masuk daftar Most Powerful Women versi Fortune pada 2013. Pada 2014, giliran Pertamina masuk dalam daftar bergengsi Fortune Global 500.
Bahkan, Pertamina bisa bersama perusahaan dunia lain dalam daftar itu, seperti PepsiCo (posisi 137), Unilever (posisi 140), dan Google (posisi 162). Itu terjadi di bawah kepemimpinan Karen.
Sayang, masih di tahun yang sama, Karen Agustiawan harus mundur dari jabatannya karena mulai tersandung kasus korupsi Blok Basker Manta Gummy (BMG) di Australia.
Karen merupakan lulusan Teknik Fisika ITB. Dia memulai kariernya di Mobil Oil Indonesia sebagai system analyst dan programmer pada 1984.
Setelah 20 tahun lebih bekerja di sektor migas, dia menjadi Staf Ahli Direktur Utama bidang Hulu PT Pertamina (Persero) (2006-2008), dan menjabat sebagai Direktur Hulu Pertamina. Barulah kemudian menjadi orang nomor 1 di Pertamina pada 2009.
Sebelumnya, Jaksa Agung HM Prasetyo mengancam memanggil paksa mantan Direktur Utama PT Pertamina Karen Galaila Agustiawan. Sebab, dia telah dua kali mangkir dari panggilan penyidik Kejaksaan Agung untuk diperiksa sebagai tersangka.
"Ya kita akan coba panggil lagi. Kita harapkan agar kalau dia dipanggil ada kesadaran untuk hadirlah. Apa pun alasannya, panggilan untuk penegakan hukum itu harus diutamakan," ujar Prasetyo di Kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 31 Agustus 2018.
Kejagung saat ini telah menahan dua tersangka dalam kasus dugaan korupsi investasi perusahaan di Blok Basker Manta Gummy (BMG) Australia. Kedua tersangka yang ditahan, yakni mantan Manager Merger dan Investasi (MNA) pada Direktorat Hulu PT Pertamina Bayu Kristanto dan mantan Direktur Keuangan Pertamina Frederik Siahaan.
Sementara itu, dua tersangka lainnya, yakni Karen Agustiawan dan Chief Legal Councel and Compliance PT Pertamina Genades Panjaitan belum ditahan. Hanya saja, keduanya telah dilakukan pencekalan bepergian ke luar negeri.
"Step by step, kemarin Frederik Siahaan sudah ditahan. Ini bukti kehati-hatian kita tentunya. Kita tidak sembarangan. Kita ingin penanganan kasus ini cermat, objektif dan proporsional, semuanya terukur," tutur Prasetyo.
Karen Agustiawan telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi investasi perusahaan di Blok Baster Manta Gummy (BMA) Australia oleh tim penyidik Kejaksaan Agung sejak 22 Maret 2018. Namun sejak saat itu, Karen belum pernah memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai tersangka.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kuasa hukum nilai alasan penahanan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan tak jelas
Kasus investasi di Australia, Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan ditahan
Pertamina sebut realisasi B20 di Indonesia Timur terkendala pasokan fame
World Cleanup Day: aksi bersih-bersih sampah harus berkelanjutan
Pembayaran nontunai di jaringan SPBU Pertamina mesti diperluas
Lebih dari 70 persen eksplorasi migas dalam negeri dilakukan Pertamina