Kasus Covid-19 Turun Tak Berarti Hilang, Masih Berpotensi Naik
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan penularan virus Covid-19 saat ini memang sedang mengalami penurunan, namun ini bukan berarti virus corona telah hilang. Sebab belajar dari beberapa kasus sebelumnya, peningkatan kasus baru masih bisa terjadi kapan saja.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan penularan virus Covid-19 saat ini memang sedang mengalami penurunan, namun ini bukan berarti virus corona telah hilang. Sebab belajar dari beberapa kasus sebelumnya, peningkatan kasus baru masih bisa terjadi kapan saja.
"Kalau ada penurunan ini bukan berarti dia akan hilang tetapi dia bisa naik lagi," kata Suahasil dalam Special Event InFest inkubasi 2021, Jakarta, Senin (20/9).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Di mana virus-virus kuno itu ditemukan? Ilmuwan berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Dalam kondisi saat ini, kata Suahasil bukan tidak mungkin kasus penyebaran virus bisa kembali meningkat. Maka, saat kasus meningkat maka pemerintah dan semua pihak harus bersiap untuk mengurangi jumlah penularan kasus.
Suahasil mengatakan penerapan protokol kesehatan tetap tidak boleh lengah dalam kondisi saat ini. Vaksinasi massal Covid-19 juga harus makin digencarkan dan memperkuat sektor kesehatan.
"Makanya kita harus hati-hari, menjalankan protokol kesehatan, melakukan vaksinasi dan kesiapan sektor kesehatan harus diperkuat," kata dia.
Bila kondisi ini terus terjadi, maka masyarakat dan semua pihak harus bersiap untuk hidup bersama virus corona. Sebab tidak menutup kemungkinan kondisi pandemi akan berubah menjadi endemi.
"Kalau ini terjadi terus, kita hidup tidak lagi di tengah pandemi tapi endemi bersama virus Covid-19. Persis seperti kita hidup dengan virus lain atau bakteri lain, ini hidup dalam situasi endemi," kata dia.
Baca juga:
Anies Baswedan Ingatkan Sejarah Ikada untuk Melawan Pandemi Covid-19
Kecewa, Ini Respons Warga Jakarta Usai Tugu Sepatu Sudirman Jadi Sasaran Vandalisme
Lacak Asal Usul Corona, Peneliti Kamboja Swab Kelelawar
Ketua DPR Ingatkan Wisatawan Jangan Sampai Abaikan Prokes
Penumpang KRL Meningkat pada 13-17 September 2021
Vaksinasi Covid-19 Capai 100 Juta Dosis, Indonesia Tuai Pujian Bank Dunia