Kata Kemenkeu Soal Inflasi Juli 2021 Capai 1,52 Persen
Badan Pusat Statistik telah merilis laju inflasi pada Juli 2021 tercatat 1,52 persen (yoy). Meningkat dari angka Juni 1,33 persen (yoy). Kondisi ini dipengaruhi kenaikan harga pangan di tengah permintaan yang masih tumbuh terbatas.
Badan Pusat Statistik telah merilis laju inflasi pada Juli 2021 tercatat 1,52 persen (yoy). Meningkat dari angka Juni 1,33 persen (yoy). Kondisi ini dipengaruhi kenaikan harga pangan di tengah permintaan yang masih tumbuh terbatas.
Secara bulan ke bulan, terjadi inflasi sebesar 0,08 persen (mtm), sehingga kumulatif sebesar 0,81 persen (ytd). Secara spasial, 61 kota mengalami inflasi dan 29 kota mengalami deflasi.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kenapa peredaran mata uang Jepang di Sumatra menyebabkan inflasi? Di Provinsi Sumatra banyak beredar mata uang Jepang yang sudah menjadi alat tukar sehari-hari masyarakat. Akan tetapi, peredaran mata uang ini justru mengakibatkan inflasi, sehingga nilainya terus merosot dan harga-harga barang terus melambung.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menilai, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan pemerintah sepanjang bulan lalu turut memengaruhi dinamika aktivitas konsumsi masyarakat. Namun pengaruhnya masih dalam level yang terjaga.
"Pemberlakuan PPKM dalam rangka pengendalian pandemi Covid-19 mempengaruhi dinamika aktivitas konsumsi masyarakat dalam level yang terjaga," kata Febrio di Jakarta, Senin (2/8).
Febrio melanjutkan, inflasi inti sedikit melambat menjadi 1,40 persen (yoy), koreksi tipis dibanding angka Juni 2021 1,49 persen (yoy). Kebijakan PPKM Level 4 di beberapa daerah berdampak penurunan aktivitas ekonomi dan tingkat permintaan masyarakat, terutama pada kelompok komoditas jasa.
Harga emas perhiasan yang turun cukup tajam juga menjadi faktor penyumbang turunnya angka inflasi inti pada bulan Juli ini. Beberapa kelompok pengeluaran menggambarkan perlambatan, seperti rekreasi, kesehatan dan perawatan jasmani. Sementara kelompok keperluan rumah tangga dan sandang masih relatif stabil. Kelompok pendidikan naik tipis seiring dimulainya tahun ajaran baru.
Selanjutnya
Inflasi volatile food, mencapai 2,97 persen, naik dari angka Juni 2021 sebesar 1,60 persen. Pergerakan harga pangan didorong oleh kenaikan harga aneka bumbu, seperti cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah. Penyebabnya faktor cuaca di masa pergantian musim. Di sisi lain, penurunan harga terjadi pada produk unggas dan beras.
Kebijakan pengendalian harga pangan terus dilakukan melalui beberapa cara. Mulai dari Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) untuk komoditas beras, upaya pengendalian harga pangan hortikultura melalui pemetaan produksi panen, dan dukungan kelancaran distribusi antardaerah. Di sisi permintaan, Pemerintah tetap memberikan bansos pangan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama kelompok miskin dan rentan.
Inflasi administered price juga mengalami sedikit peningkatan mencapai 0,61 persen (yoy) dari angka Juni sebesar 0,49 persen (yoy). Ini dipengaruhi oleh peningkatan harga rokok kretek filter karena transmisi kenaikan cukai. Sedangkan Kelompok transportasi secara tahun ke tahun mengalami peningkatan inflasi karena faktor deflasi yang lebih dalam pada Juli 2020.
(mdk/bim)