Kata Menteri Gita soal car free night ala Jokowi
Gita meyakini, jika setiap hari ada car free night, bisa mengurangi konsumsi BBM.
Kesuksesan perayaan pergantian tahun 2013 dengan menggelar pesta rakyat dan program car free night di sepanjang Jalan Sudirman Thamrin, masih membekas. Tidak hanya di mata masyarakat, tapi juga pejabat negara.
Di sela-sela paparan kinerja ekspor-impor 2012, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan nyeletuk soal pelaksanaan car free night di Jakarta saat pesta tahun baru 2013. Dia menilai, ide Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tersebut cukup efektif. Khususnya untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
-
Apa alasan utama Soeharto memberikan subsidi BBM? Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Bagaimana cara pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM? Implementasinya menunggu revisi Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak rampung.
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Kapan subsidi BBM mulai diterapkan di Indonesia? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM," demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
-
Kenapa subsidi BBM dimulai di era Soeharto? Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
"Kalau tiap hari diadakan car free night dan pesta rakyat saya yakin pasti bisa mengurangi konsumsi BBM," ujar Gita di kantornya, Jumat (4/1).
Dengan melemahnya kinerja produk minyak dan gas (migas), Gita menjadi salah satu orang yang pusing. Sebab, neraca perdagangan sepanjang tahun lalu mencapai defisit USD 1,3 miliar. Komoditas Migas menyumbang defisit terbesar, mencapai USD 4,8 miliar.
Gita juga berharap produk migas khas ekspor seperti batu bara atau LNG diarahkan untuk pemenuhan dalam negeri saja, menjadi pengganti BBM. Itu lebih baik dibandingkan terus memaksakan ekspor namun nilainya turun.
Terlepas dari itu, Gita berharap harga BBM bisa disesuaikan. Tujuannya agar sektor perekonomian riil, selain energi, mendapat stimulus dari pembangunan infrastruktur.
"Secara pribadi, saya sangat mendukung dilakukannya penyikapan terhadap harga BBM karena ini sangat membebani," paparnya.
Pihaknya menyadari bahwa menaikkan harga BBM butuh kemauan politik DPR dan presiden.
"Saya sepakat ini perlu political will, Tapi ini bukan yurisdiksi saya. Saya cuma ngurusin bawang merah dan cabe merah," cetusnya.
(mdk/noe)