Kehadiran Dexlite diklaim bikin industri mobil diesel berkembang
Pertamina berencana turunkan harga Dexlite.
Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar berpotensi meningkat seiring rencana PT Pertamina (Persero) menurunkan harga Dexlite. Apalagi, dengan cetane number 51, Dexlite sudah masuk dalam standar Euro II.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, animo masyarakat terhadap Dexlite sangat tinggi, apalagi dengan rencana penurunan harga yang ditetapkan saat ini sebesar Rp 6.750 per liter.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Apa yang diluncurkan Pertamina di Indonesia Sustainability Forum? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
"Jika nanti kita sukses menurunkan harga dari hasil negosiasi FAME, pasti harga akan turun lagi dan konsumsi masyarakat makin bertambah. Jadi yang ingin dilakukan Pertamina tidak hanya untuk mencari untung, tapi harus bisa memenuhi kebutuhan industri," kata Wianda, Minggu (1/5).
Menurut Wianda, saat ini masyarakat banyak yang mau menggunakan mobil diesel, seperti di negara-negara Eropa. Mesin diesel dengan bahan bakar solar lebih hemat dan ramah lingkungan. Di Indonesia, mesin diesel tidak berkembang karena ketiadaan bahan bakar yang sesuai.
"Kita sebelumnya punya Pertamina Dex tapi harganya terlalu tinggi. Bio solar, cetane number-nya masih rendah yakni 48. Karena itu kita luncurkan Dexlite dengan cetane number 51," kata dia.
Peluncuran Dexlite juga memberikan kesempatan kepada industri kendaraan bermotor nasional untuk memproduksi mobil diesel. "Dengan begitu masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan bermesin diesel tidak perlu ragu-ragu lagi sekarang," tegaa dia.
Pembina III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi, mengakui tidak tersedianya bahan bakar diesel berstandard Euro II ke atas menjadi penyebab tidak berkembangnya produk-produk bermesin diesel di Indonesia.
"Mesin-mesin kendaraan diesel di dunia sekarang rata-rata sudah diatas Euro II, bahkan Euro IV, V dan VI," kata Sudirman.
Saat ini, lanjut dia, mobil-mobil bermesin diesel hanya sekitar 20 persen dari total pasar di Indonesia, dan di dominasi oleh bus-bus dan truk.
"Seperti halnya bensin, ada Premium, Pertalite, Pertamax, untuk mesin diesel juga harus tetap ada Biosolar B20, Dexlite, Pertamina Dex," tandas Sudirman.
Dexlite, yang mulai dipasarkan Pertamina pada 15 April lalu memiliki angka cetane 51 dengan kandungan sulfur maksimal 1.200 ppm atau lebih tinggi dibandingkan dengan solar dengan angka cetane number 48 dan kandungan sulfur maksimal 3.500 ppm. Adapun, Pertamina Dex yang dikenal sebagai produk bahan bakar diesel terbaik di Indonesia saat ini, memiliki angka cetane number 53 dengan kandungan sulfur maksimal 500 ppm.
Saat ini Pertamina memasarkan Dexlite di 33 SPBU yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) setelah sebelumnya telah melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada personel SPBU mengenai produk Dexlite. Pada tahap awal, Pertamina menyediakan Dexlite sebanyak 10 KL – 15 KL per hari di masing-masing SPBU.
Baca juga:
Efisiensi dan inovasi produk bikin kinerja Pertamina positif
Pertamina klaim pemerintah dukung kerja sama bisnis dengan Rosneft
Ongkos kirim bensin di Papua bisa sentuh Rp 29 ribu per liter
Merasa dirugikan, Pertamina meradang pada Pertamini
Konsumsi Pertalite rendah, Pertamina tambah stok dan distribusi
Pertamina tambah 15 persen cadangan BBM di jalur mudik 2016
Perkuat sinergi BUMN energi, Pertamina masuk ke bisnis pembangkit