Keistimewaan untuk Freeport dari pemerintahan Jokowi-JK
Pemerintah Jokowi-JK diketahui hanya mengenakan bea keluar ekspor konsentrat sebesar 5 persen saja kepada PT Freeport Indonesia.
Direktur Eksekutif Indonesia Resource Studies, Marwan Batubara mengkritik kebijakan pemerintah Indonesia yang selalu memanjakan PT Freeport Indonesia. Dari informasi yang dia dapat, Freeport hanya dikenakan bea keluar ekspor konsentrat sebesar 5 persen saja.
Padahal, jika dilihat dari Peraturan Menteri Keuangan atau PMK Nomor 13/PMK.010/2017 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar, ketentuan bea keluar sesuai dengan progres pembangunan smelter. Aturan tarif bea keluar 5 persen harus dengan progres pembangunan fisik smelter di atas 30 persen.
-
Dimana Smelter Freeport yang akan mengolah tembaga dan emas di Indonesia? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Apa yang akan dihasilkan dari beroperasinya Smelter Freeport di Gresik? Menurut dia, beroperasinya smelter PT Freeport ini akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia. Dengan hilirasasi ini, negara akan mendapatkan nilai tambah yang besar dari pajak maupun dividen.
-
Kapan Smelter Freeport di Gresik ditargetkan mulai beroperasi? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Apa itu Tiangong? Stasiun luar angkasa yang dibangun sendiri oleh China, dikenal sebagai Tiangong.
-
Dimana lokasi Tambang Batu Bara Ombilin? Inilah tambang Ombilin yang berlokasi di lembah Bukit Barisan.Tambang yang dikelilingi bukit Polan, Pari, dan Mato ini jaraknya sekitar 70 kilometer dari ibukota Sumatera Barat, Padang.
-
Di mana tambang batu bara Ombilin terletak? Tambang Bawah Tanah Tambang Batu Bara Ombilin terletak di Kota Sawahlunto, di sepanjang pegunungan Bukit Barisan.
Faktanya, pembangunan smelter Freeport hingga kini belum mencapai progres hingga 30 persen atau masih sekitar 14 persen.
"Betul PMK 13, menurut PMK itu seandainya pembangunan smelter sudah di atas 30 persen baru bisa menjadi 5 persen biaya keluarnya. Sekarang saja baru 14 persen (pembangunan smelter)," kata Marwan dalam diskusi di Hotel Oria, Gondangdia, Jakarta, Rabu (26/4).
"Jadi, memang terkait bea keluar ini, Freeport masih mendapat keistimewaan," tambahnya.
Seperti diketahui aturan PMK Nomor 13/PMK.010/2017, tarif bea keluar ditentukan oleh tingkat kemajuan fisik pembangunan smelter. Adapun tingkat kemajuan pembangunan fisik dengan kategori nol sampai 30 persen dikenakan tarif bea keluar 7,5 persen, lalu 30-50 persen dikenakan5 persen, kemudian, 50-75 persen dikenakan 2,5 persen dan jika lebih dari 75 persen dikenakan nol persen.
Baca juga:
Sosok Kartini dari Freeport, diadang kapak demi berikan pendidikan
Freeport dapat izin ekspor konsentrat selama 1 tahun
Soal perundingan Freeport, jangan ada yang mengail di air keruh
Mike Pence ke Indonesia, ratusan pekerja Freeport demo di Timika
Freeport bantu evakuasi korban kecelakaan pesawat Cessna