Kejar Target Jadi Negara Maju di 2045, Indonesia Bawa 3 Isu Krusial di Perhelatan G20
Di sektor arsitektur kesehatan, ini berkaitan dengan persiapan dunia dalam menghadapi pandemi. Di sini juga Indonesia mengambil peran untuk membangun satu forum persiapan menghadapi pandemi di kancah global.
Kepala Badang Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu optimis Indonesia bisa mengejar target menjadi negara maju pada 2045 mendatang. Target ini juga akan ditegaskan dalam gelaran presidensi G20 di Bali.
Febrio menjelaskan, semua target pemerintah akan dituangkan dalam gelaran financial track dalam rangkaian G20. Melalui forum ini, Indonesia turut mendorong kepentingan bangsa. Dia menyebut, ada tiga krusial yang jadi prioritas sesuai dengan perhatian Presiden Joko Widodo. Di antaranya, arsitektur kesehatan, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
Di sektor arsitektur kesehatan, ini berkaitan dengan persiapan dunia dalam menghadapi pandemi. Di sini juga Indonesia mengambil peran untuk membangun satu forum persiapan menghadapi pandemi di kancah global.
"Dalam konteks pandemi, WHO gak punya pengalaman. Nah di sini kita ingin bangun global prepareness for pandemic secara global. WHO punya sistem, logika kesehatan yang dibangun tapi apa yang kurang? Pendanaanya kurang, paling jelas adalah distribusi dan produksi vaksin," katanya di Jakarta, Kamis (3/2)./
Salah satunya, terkait penanganan pandemi yang dilakukan Indonesia. Febrio melihat belum ada pemerataan akses vaksin dan keterbatasan penanganan di negara berkembang lainnya.
"Misalnya Afrika, kalau kita sudah 48 persen dosis kedua, di Afrika masih banyak yang di bawah 10 persen. ini konteksnya panggilan konsensus tadi. Di sisi lain koneksinya adalah global prepareness for pandemic tadi," katanya.
Dengan adanya forum persiapan yang berfokus ke pendanaan ini, dia menyebut ini juga mengakselerasi kepentingan global. Tujuannya menciptakan imunitas secara global. "Ini yang minimum harus kita kejar.”
Kemudian, topik transformasi ekonomi digital. Saat ini Indonesia memiliki ootensi ekonomi digital yang baik. Melalui forum G20, Febrio menyebut Indonesia menargetkan banyak investasi masuk untuk pengembangan infrastruktur digital.
"Kita ingin pastikan teknologi ekonomi digital ini mendorong inklusi terutama mendorong UMKM, banyak aplikasi yang mendorong pemberdayaan UMKM, layanan keuangan digital. BI udah bikin QRIS, ini kita dorong terus," ujarnya.
Transisi Energi
Selanjutnya, terkait transisi energi yang menurutnya perlu ada kekompakan dalam mengatasi perubahan iklim. "Dalam konteks ini emisi harus dikendalikan. Indonesia masuk Paris Agreement, Nationality Determined Contribution 29 persen, energi kehutanan, limbah, industri. Itu 29 persen atau bisa naikkan komitmen, sebagaimana support dari internasional," katanya.
Dalam mendukung ini pula perlu dilakukan melalui transisi energi di masyarakat. Dari berbagai sektor, Febrio menyebut transisi ke energi baru terbarukan juga perlu memperhatikan keterjangkauannya.
“Bagaimana susunan secara affordable, termasuk G20, Indonesia mengusung adjust and affordable transition, kita mau ini adil dan terjangkau. Mungkin bagi pemerintahnya, karena ini yang akan memimpin tapi harus terjangkau masyarakat, sehingga jangan sampai terdampak," tuturnya.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)