Kelakar Sri Mulyani ke Anak Buah: Pekerjaan Bertambah, Jangan Minta Tunjangan Kinerja
Agung meminta agar Kementerian Keuangan dan Kementerian Lembaga lain memperbanyak diklat untuk pelatihan IT, utamanya dalam mempelajari data analitik. Sehingga dari yang dasarnya bukan IT, bisa ikut belajar data analitik.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati berkesempatan berdialog bersama para finalis lomba Bedah Data APBD yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK). Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani banyak mendengarkan masukan dari para finalis.
Salah satunya dari Agung GASPOL. Finalis yang beranggotakan tiga orang ini berasal dari lingkungan Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) DJP Kementerian Keuangan. Ketiganya memberikan pemaparan mengenai 'Alona' atau Alokasi, Outcome dan Anomali.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
Kepada Sri Mulyani, Agung meminta agar Kementerian Keuangan dan Kementerian Lembaga lain memperbanyak diklat untuk pelatihan IT, utamanya dalam mempelajari data analitik. Sehingga dari yang dasarnya bukan IT, bisa ikut belajar data analitik.
"Usulan juga nanti di Kemenkeu atau di KL lain agar diklat-diklat diperbanyak yang mungkin basiknya tidak dari IT tapi bisa," pinta Agung kepada Sri Mulyani, dalam lomba Bedah Data APBD, secara virtual, Selasa (8/6).
Mendengar permintaan tersebut, Bendahara Negara itu langsung mengabulkan. Sri Mulyani langsung meminta Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) dan direksi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) menambah kurikulum terkait dengan data analitik.
Bahkan rencana penambahan kurikulum di STAN ini juga akan diawasi oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Namun, Sri Mulyani tak menyebut kapan pastinya data analitik akan ditambahkan dalam kurikulum STAN.
"Permintaan kamu akan saya kabulkan langsung hari ini. Saya akan minta Pak Andin dan Direktur STAN untuk kamu diminta mikirin bagaimana kita tambah data analitik di STAN. Udah kamu bertanggungjawab saja untuk generasi yang akan datang," jelasnya.
Tugas baru yang diberikan oleh Agung tersebut menjadi pekerjaan tambahan baru. Atas dasar itu, Sri Mulyani berkelakar kepada Agung agar tidak meminta tunjangan kinerja tambahan atas tugas baru tersebut.
"Jadi kamu tambah kerjaan jangan minta tukin (tunjangan kinerja) lagi ya," tandasnya.
Baca juga:
Belanja Daerah Jadi Perhatian Khusus Pemerintah Pusat
Didominasi Pegawai Swasta, Penjualan Sukuk Wakaf SWE002 Tembus Rp24,141 M
Kemenkeu Tetapkan Hasil Penjualan SWR002 Capai Rp24,14 Miliar
Per Hari Ini, Pencairan Gaji ke-13 Sudah Capai Rp11,2 Triliun
Pemerintah Terbitkan Sukuk Global Senilai Rp42,73 Triliun, Tenor Hingga 30 Tahun
Kemenkeu Sebut Indonesia Negara Tangguh dalam Hadapi Krisis, ini Indikatornya
Besaran Defisit APBN 2022 Sejalan Target Pengembalian 3 Persen pada 2023