Kelekar Bos BI ke Anak Muda: Kalau Lihat Uang, Matanya Jangan Ijo!
Jangan sampai kata Perry, ketika melihat uang jadi 'mata ijo' alias mata duitan.
Jangan sampai kata Perry, ketika melihat uang jadi 'mata ijo' alias mata duitan.
Kelakar Bos BI ke Anak Muda: Kalau Lihat Uang, Matanya Jangan Ijo!
Kelakar Bos BI ke Anak Muda: Kalau Lihat Uang, Matanya Jangan Ijo!
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan ada tiga cara untuk mengapresiasi Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah. Pertama, menghadirkan rasa cinta kepada Rupiah. Jangan sampai kata Perry, ketika melihat uang jadi 'mata ijo' alias mata duitan.
- Sosok Ayah dan Anak Ditemukan Tewas Membusuk di Koja Jakarta Utara di Mata Tetangga
- Bos BI Tak Peduli dengan IMF: Kami Tahu Anda Lebih Pintar, Tapi Kami Lebih Berpengalaman!
- Per 2026, Uang Rupiah Cetakan Lama Tidak Lagi Beredar di Masyarakat
- TD Pardede, Orang Batak Terkaya hingga Diangkat Soekarno Jadi Menteri
"Kalau lihat uang jangan matanya ijo. Kalau liat uang ini timbulkan rasa di hati I love this country, I love you," kata Perry di Istora GBK Senayan, Jakarta, Jumat (18/8).
"Caranya liat wajah-wajah beliau (gambar proklamator di uang). Jadi, kalau lihat ini jangan matanya ijo, boleh matanya ijo setelah itu tapi rasakan coba proklamator kita Bung Karno (perjuangannya)," tutur Perry.
Selain itu, dalam Rupiah tidak hanya ada gambar pahlawan.
Melainkan juga terdapat gambar lambang negara Garuda Pancasila, gambar kepulauan Indonesia, gambar bunga Sedap Malam.
Ada juga beberapa motif khas Indonesia dan lainnya yang patut untuk dipahami maknanya.
"Apalagi gambarnya ada tarian, NKRI, dipelajari. Ini tidak sembarang kertas. Ini alat pembayaran dan harus kita cintai kepada NKRI. Ini adalah wujud cinta kita kepada rupiah,"
ujar Perry.
Kedua, harus memunculkan rasa bangga terhadap Rupiah.
Perry menyebut, rupiah merupakan mata uang terbaik di dunia.
"Rupiah the best yang terbaik di seluruh dunia. Ini bangga karena memang juga aman," ungkap Perry.
Ketiga, yaitu memahmi Rupiah.
Menurutnya, sebagai generasi muda boleh menerapkan istilah You Only Live Once (YOLO) yang artinya kamu hanya hidup sekali. Namun, jangan lupa untuk mengelola uang dengan baik untuk bekal masa depan. "Hei anak-anak, hei para milenial pahami Rupiah. Caranya gimana? kalian boleh YOLO, tapi harus punya cita-cita seperti para pejuang kita," kata Perry.
"Kalau kalian dapat uang saku sisihkan untuk ditabung dan belanja yang sesuai kepantasan," pungkasnya.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Tira Santia