Kembangkan Bandara, AP 1 Dapat Kucuran Kredit Rp 2 Triliun dari BTN
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I (Persero) meningkatkan pengembangan bandara dan fasilitasnya untuk memperlancar arus transportasi udara. Bentuk sinergi tersebut dituangkan dalam bentuk komitmen Bank BTN mengucurkan kredit korporasi.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bekerja sama dengan PT Angkasa Pura I (Persero) meningkatkan pengembangan bandara dan fasilitasnya untuk memperlancar arus transportasi udara. Bentuk sinergi tersebut dituangkan dalam bentuk komitmen Bank BTN mengucurkan kredit korporasi.
"Sebagai bentuk sinergi BUMN dan komitmen Bank BTN untuk mendukung pembangunan infrastruktur kami memberikan komitmen pendanaan senilai Rp2 triliun," kata Direktur Utama BTN, Maryono di Jakarta, Selasa (18/12).
-
Mengapa Museum BNPT dibangun? Museum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa tujuan dibangunnya Museum BNPT? Nantinya, museum yang terletak di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
Dalam kerja sama tersebut, Bank BTN memberikan fasilitas pembiayaan (non revolving loan) kepada PT AP I untuk aktivitas usaha, pengembangan bandara dan investasi rutin. Pembiayaan sektor infrastruktur ini akan terus ditingkatkan dengan membuka kerja sama BUMN lain yang terkait oleh infrastruktur, transportasi dan pendukungnya seperti BUMN Karya untuk membangun, jalan, jembatan dan sebagainya.
Menurut Maryono, latar belakang dari kredit ini karena sektor infrastruktur memberikan efek bergulir bagi industri lain, khusus bandara pengembangannya langsung bisa dirasakan masyarakat, dan membuat industri lain bergerak, yang istimewa pengembangan bandara juga bisa dilihat dan dirasakan langsung oleh asing karena bandara merupakan fasilitas vital transportasi orang dan barang.
Maryono menambahkan melalui sinergi dengan AP-I, menjadi langkah strategis perseroan untuk mendukung pengembangan infrastruktur. "Selain rencana pemberian kredit korporasi (non revolving loan) senilai Rp 2 triliun, Bank BTN juga membuka peluang kerja sama lainnya dengan AP-I untuk mendukung ekonomi dalam negeri," ujarnya.
Adapun beberapa peluang kerja sama yang bakal dijajaki di antaranya penyediaan jasa layanan dana, pemanfaatan fasilitas kredit dan pembiayaan, serta jasa layanan perbankan lainnya.
Selain itu, beberapa layanan yang bisa dimanfaatkan AP-I seperti Pengelolaan Dana Operasional Korporasi, Fasilitas Kredit/Pembiayaan Korporasi dalam bentuk Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, dan Kredit Sindikasi.
Hingga akhir tahun ini, emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham BBTN ini menargetkan realisasi kredit korporasi mencapai Rp 4 triliun, kendati Bank BTN baru fokus mengejar pertumbuhan kredit tersebut sejak awal tahun ini.
Pada tahun 2019 perseroan menargetkan mematok peningkatan segmen kredit korporasi sebesar 50 persen dari realisasi kredit 2018 dengan menimbang rencana pemerintah yang akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur.
Sementara itu Direktur Utama AP I, Faik Fahmi menyebut bahwa pihaknya berencana untuk terus melakukan pengembangan bandara yang dikelola dalam rangka pengembangan transportasi udara di Indonesia.
Mengelola 13 bandara di Indonesia, AP I mengalokasikan belanja modal (Capital Expenditure/Capex) guna mengembangkan usaha dan peningkatan fasilitas bandara baru yang akan dikelola. Dalam pemenuhan kebutuhan dana capex tersebut, Angkasa Pura I mencari pendanaan salah satunya dengan menggandeng anggota Himpunan Bank Negara (Himbara) yakni Bank BTN.
Baca juga:
Dapat Kucuran Dana Rp 500 M, Bank Mantap Bakal Maksimalkan Potensi Pasar
BPKN: Bank BUMN Paling Banyak Biayai Rumah Bodong
Ini Alasan Pertamina Belum Jua Turunkan Harga BBM
Tiga BUMN Ini Berikan Program Berbagi Kasih di Palangkaraya
4 Pro Kontra Ide Pembangunan Bebas Utang Ala Sandiaga