Kemenko Maritim pede Cikarang Dry Port solusi pangkas dwelling time
Hambatan saat ini ialah belum adanya fasilitas kereta dari dan menuju Cikarang Dry Port.
Pemerintah serius melakukan pembenahan waktu bongkar muat kontainer (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok. Rencananya Cikarang Dry Port akan dioptimalkan untuk memecah konsentrasi di Pelabuhan Tanjung Priok.
Ketua Satgas Dwelling Time Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman Agung Kuswandono mengatakan, dengan dioptimalkannya Cikarang Dry Port maka kontainer yang baru saja selesai dibongkar muat dapat segera dibawa ke sana. Proses pengecekan izin bisa dilakukan Bea Cukai dalam dua hari di kawasan Bekasi tersebut.
"Kalau kereta jadi, tugasnya Bea Cukai menarik kontainer dikeluarkan di Tanjung Priok sebagian akan diperiksa di Cikarang Dry Port. Di sana sudah ada kantor Bea Cukai Cikarang, Karantina sudah ada," terangnya di Kantornya, Jakarta, Rabu (23/9).
Menurutnya, Cikarang Dry Port memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Pertama, Cikarang memiliki wilayah lebih luas untuk menampung barang, dan kedua dekat dengan kawasan industri.
"Optimalisasikan Cikarang Dry Port di Jababeka ada satu wilayah industri tempat penimbunan seluas 250 ha," paparnya.
Pengalihan ini diharapkan mampu memangkas waktu dwelling time. Namun, hambatan saat ini ialah fasilitas kereta belum menjangkau wilayah tersebut.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero bersama Pelindo II sepakat menghidupkan kembali rel kereta api di Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok. Rencananya, kereta ini mulai dioperasikan akhir Februari 2016.
Agung Kuswandono mengatakan, proses pembebasan lahan lima dari tujuh bagian sudah selesai dan dua bagian tengah dalam proses.
"Sudah dilakukan penertiban warga sekitar rel. Pembangunan jalur rel baru akan dimulai Oktober 2015," katanya di Kantornya, Jakarta.
Pembangunan akan dilakukan PT KAI dan ditargetkan rampung pada awal 2016. Berdasarkan perhitungan Kemenko Maritim, kereta mulai beroperasi akhir Februari 2016.
-
Dimana infrastruktur di Pulau Taliabu dibangun? Sampai saat ini kita sudah buka badan jalan lingkar Pulau Taliabu kurang lebih 200 km sekian.
-
Apa saja infrastruktur yang dibangun di Pulau Taliabu? Sebagai informasi, pada tahun 2023 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) telah dilakukan pekerjaan sejumlah infrastruktur di dalam ibu kota Pulau Taliabu. Pengerjaan infrastruktur tersebut, di antaranya pembuatan drainase, peningkatan jalan, lampu jalan, dan median jalan.
-
Apa yang ditemukan di dalam tempat tinggal ini? Diperkirakan berusia 16.800 tahun, tempat tinggal di gua La Garma di Cantabria tampak hampir tak berubah sejak penduduk kuno meninggalkan situs tersebut. Bahkan, perkakas dan artefak lainnya masih berserakan di lantai.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
Baca juga:
Soal denda kontainer menginap, Kemenko Maritim-Kemenhub tak kompak
Kereta Pelabuhan Tanjung Priok ditarget beroperasi Februari 2016
Menko Rizal mulai irit bicara soal perseteruan dengan RJ Lino
JK sebut penghidupan jalur KA pelabuhan oleh Menko Rizal ide lama
Serangan Menko Rizal kini sasar RJ Lino
Tak hanya Menteri Siti, Jokowi juga pernah dibohongi bawahan