Kemenperin: 36 Industri Dalam Negeri Mampu Produksi 18 Juta APD per Bulan
Jumlah industri yang mampu memproduksi APD pun meningkat menjadi 36 perusahaan tekstil dari sebelumnya hanya 6 perusahaan. Diharapkan, APD produksi industri dalam negeri ini dapat disalurkan oleh BNPB untuk mendukung kerja tenaga medis.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam menyebut bahwa industri dalam negeri sudah mampu memproduksi alat-alat pendukung penanganan Covid-19. Misalnya produksi alat pelindung diri (APD) yang sudah dapat diproduksi dalam negeri dengan bahan baku lokal.
"APD sekarang kapasitas yang kita bisa produksi per bulan itu hampir 18 juta," kata dia dalam rapat virtual dengan Komisi IX, Rabu (8/4).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana KKP mendorong kemitraan usaha pemindangan? Menurutnya, pertemuan para supplier (pemasok), distributor, dan pengolah pindang diharapkan dapat memberikan pemahaman bersama terkait gambaran makro industri pemindangan. Sebagai bentuk komitmen, Ditjen PDS mengkolaborasikan mereka dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara pelaku usaha perikanan besar (supplier) dengan distributor pemindang, kemudian kesepakatan antara distributor pemindang dengan kelompok pengolah pindang, yang kesemuanya merupakan para pelaku usaha dalam rantai pasok usaha pemindangan.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Siapa yang berperan dalam mendorong inovasi dan industri berkelanjutan? Mendorong inovasi dan industri berkelanjutan dapat menciptakan peluang bisnis baru.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Jumlah industri yang mampu memproduksi APD pun meningkat menjadi 36 perusahaan tekstil dari sebelumnya hanya 6 perusahaan. Diharapkan, APD produksi industri dalam negeri ini dapat disalurkan oleh BNPB untuk mendukung kerja tenaga medis.
"Ini hampir 36 perusahaan yang tadinya cuma 6 perusahaan. Didukung oleh industri tekstil kita sehingga (kapasitas produksi) menjadi 18 juta," urai dia.
Saat ini, masker pun sudah dapat diproduksi di dalam negeri. Dia memastikan bahwa Indonesia memiliki pasokan bahan baku yang cukup untuk produksi masker.
"Untuk masker kita sudah bisa memproduksi dengan bahan-bahan yang kita punya dukungan bahan baku tersedia dalam negeri. Meskipun sebelumnya penggunaan bisa untuk selain masker maupun APD. Spunbond ini digunakan untuk bahan baku masker. Sekarang industri tekstil pun sekarang membantu industri masker ini,” terang dia.
Dia pun memastikan ketersediaan sarung tangan untuk tenaga medis. Industri sarung tangan karet Indonesia sangat unggul terutama dalam aspek kapasitas produksi.
"Sarung tangan karet kita sangat unggul. Hampir 8,5 miliar pcs per tahun. Konsentrasinya di Medan jadi ini bisa kita gunakan juga untuk ketersediaan industri media kita. Jadi untuk membantu tenaga-tenaga medis kita. Produksinya besar sekali mudah-mudahan ini bisa membantu ketersediaan sarung tangan untuk medis."
Produksi Ventilator
Salah satu inovasi yang sedang didorong Kemenperin saat ini yakni produksi ventilator. Pihaknya menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Perguruan Tinggi dalam negeri yang telah mengembangkan inovasi di bidang pembuatan ventilator.
"Nanti siang rencananya kita akan berdiskusi untuk ini dan ini sekarang sudah lagi diuji di Kementerian Kesehatan. Jadi mudah-mudahan dengan inovasi-inovasi ini kita dukung untuk dikembangkan dan bekerja sama dengan industri dalam negeri kita."
Dia menegaskan, pada prinsipnya dalam menghadapi Covid-19, Kemenperin mendorong sektor industri agar dapat mendukung dari sisi ketersediaan APD , masker, obat-obatan, dan juga nanti ventilator jika lolos uji di Kementerian Kesehatan.
"Alat yang sangat dibutuhkan ini menjadi perhatian kita supaya kita tidak bergantung dengan impor. Itu yang paling penting. Ketika keadaan sangat darurat kita harus mengandalkan impor, ini pasti nantinya akan banyak hambatannya. Kerena negara lain membutuhkan hal yang sama bahkan lebih parah dari kita," tandasnya.
(mdk/idr)