Kemenperin Catat 3.000 UKM Indonesia Telah Jual Produknya ke Dunia
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin, Gati Wibawaningsih, menargetkan ekspor dari sektor UKM tumbuh 4 persen di 2019. Kemenperin akan terus menjalankan berbagai upaya untuk mengejar target tersebut. Saat ini yang sudah melakukan ekspor rata-rata merupakan pelaku usaha menengah.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Gati Wibawaningsih, menargetkan ekspor dari sektor UKM tumbuh 4 persen di 2019. Kemenperin akan terus menjalankan berbagai upaya untuk mengejar target tersebut.
"Target pertumbuhan IKM 4 persen, ekspornya sekitar 4 persen untuk tahun ini," kata dia, saat ditemui, di JCC, Jakarta, Jumat (21/6).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
Menurut dia, saat ini yang sudah melakukan ekspor rata-rata merupakan pelaku usaha menengah. Dari total 30.000 IKM di Indonesia, sekitar 10 persen sudah merambah pasar ekspor.
"IKM sudah banyak ya (yang ekspor), tapi rata-rata menengah, kalau kecil belum. Jumlah menengah 30 ribuan. Dari 30.000, itu sekitar mau 3.000 sampai 4.000 yang sudah ekspor. Kira-kira 10 persen," jelas dia.
Dia pun meminta para UKM memanfaatkan kehadiran Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang sudah ada. Lewat UPT, para pelaku IKM dapat menyampaikan kebutuhan dan mendapatkan berbagai fasilitas untuk mendukung usahanya.
Sebagai contoh, kata dia, ada seorang pelaku industri kerajinan kayu yang sulit untuk mengembangkan usaha dan mengakses pasar ekspor karena tidak memiliki mesin pengering kayu.
"Dia suruh masuk asosiasi. Saya kan fasilitasi asosiasi atau masuk UPT. Kerja sama dengan UPT di Provinsi dia. Punya pabrik. Jadi kami kasih bantuan untuk pengeringan kayu itu di UPT. Kalau dia lewat UPT bisa kerja sama dengan UPT. UPT kayu di Jepara, Solo ada. Karena (untuk ekspor) kadar kayunya harus bagus. Jadi kami tidak bisa kasih satu-satu," ujar dia.
Selain UPT, lanjut dia, para pelaku IKM dapat mengikuti program restrukturisasi. Program ini membantu pelaku IKM untuk mendapatkan peralatan produksi dengan potongan harga.
"Kedua mereka (UKM) bisa melalui program restrukturisasi. Jadi kami bantu mesin dan peralatan itu dengan potongan harga 30 persen. 70 persen dibeli sendiri. Program restrukturisasi kalau beli mesin sendiri, kami akan bantu kasih potongan harga maksimal 300 juta," imbuhnya.
Baca juga:
Kemenperin Gandeng OJK Lindung Pengusaha UKM dari Fintech Ilegal
Dorong Produk UKM Indonesia Mendunia, IPPKINDO Gelar Pameran di JCC Senayan
Menko Darmin: Berbelanja di Jakarta Fair, Anda Mendukung Penciptaan Lapangan Kerja
PNM Buka Akses Nasabahnya Dapat Kredit Usaha Rakyat Perbankan
Printer Epson Monokrom EcoTank, Solusi Cetak Dokumen Kantor Serba Cepat
Pembatasan Instagram Cs Oleh Pemerintah, Hambat Bisnis UKM
Menperin Dorong Generasi Milenial Terjun ke Industri Makanan dan Minuman