Kemenperin: Kontribusi Industri Kecil Menengah ke Ekspor Nasional Masih Kecil
"Jadi PR kita ke depan bagaimana potensi yang ada dengan program atau kegiatan yang dikembangkan oleh Dirjen IKMA ini, bisa meningkatkan kontribusi yang jumlah populasinya begitu besar."
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian, Reni Yanita menyebut bahwa kontribusi 4,4 juta unit Industri Kecil Menengah (IKM) di Indonesia belum signifikanke pertumbuhan ekonomi, khususnya ekspor. Artinya, untuk ekspor masih didominasi oleh perusahaan besar.
"Jadi PR kita ke depan bagaimana potensi yang ada dengan program atau kegiatan yang dikembangkan oleh Dirjen IKMA ini, bisa meningkatkan kontribusi yang jumlah populasinya begitu besar," kata Reni dalam dalam penandatanganan kerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), melalui Program Desa Devisa, Senin (30/5).
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Di samping itu, Kemenperin juga memiliki tugas untuk menumbuhkan populasi IKM-IKM, sehingga bisa mewujudkan ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu, Kemenperin berkolaborasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melakukan penandatanganan kerjasama melalui Program Desa Devisa, untuk membangun ekosistem ekspor yang tangguh dan berkelanjutan.
Kolaborasi ini dalam rangka meningkatkan kapasitas pelaku industri kecil dan menengah berorientasi ekspor dalam menghadapi pasar global. Sekaligus diresmikan Desa Devisa Klaster Gula Semut di Kabupaten Purbalingga- Jawa Tengah.
"Perlu kami sampaikan bahwa ini adalah nota kesepahaman yang kedua lanjutan dengan LPEI, dan harapan kami ke depannya nota kesepahaman kedua ini kita lebih kepada pemanfaatan dari lembaga pembiayaan ekspor Indonesia sebagai lembaga pembiayaan dan jaminan termasuk juga asuransi untuk kita sama-sama meningkatkan daya saing dari industri kecil menengah," ujarnya.
IKM Naik Kelas
Dia menegaskan, Kementerian Perindustrian khususnya Dirjen IKMA mempunyai amanat untuk mengembangkan IKM-IKM yang ada, untuk lebih berdaya saing dan juga menjadi bagian dari rantai pasok industri besar maupun sektor ekonomi lainnya.
"Melalui kegiatan ini kami menggandeng LPEI untuk sama-sama kita mewujudkan IKM yang bisa naik kelas. Dalam hal ini memang bisa peningkatan ekspor ini karena kita tahu keterbatasan IKM untuk melakukan ekspor yang paling utama dalam keterbatasan informasi," katanya.
Keterbatasan informasi yang dimaksud meliputi tata cara melakukan ekspor, terkait negara tujuan ekspor, serta pembiayaan, termasuk di dalamnya juga ada kegiatan penjaminan-penjaminan. Karena dalam kegiatan ekspor ini melibatkan negara lain dan jarak cukup jauh, sehingga diperlukan penjaminan.
"Untuk itu ada jaminan bagaimana produk yang diekspor secara kualitas memang tetap, namun juga secara kuantitas kita harapkan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Program itulah yang kami lakukan termasuk di dalamnya kamu melaksanakan kegiatan pendampingan sertifikasi terhadap IKM-IKM kita produknya supaya bisa diterima di pasar ekspor," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)