Kemenperin Target Pertumbuhan Industri Muslim di Atas 18 Persen di 2019
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian perindustrian Gati Wibawaningsih menargetkan pertumbuhan industri fesyen muslim di atas 18 persen di tahun 2019. Angka ini meningkat dari tahun lalu sebesar 16 persen.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menargetkan pertumbuhan industri fesyen muslim di atas 18 persen di tahun 2019. Angka ini meningkat dari tahun lalu sebesar 16 persen.
"Kita memang tidak menargetkan banyak-banyak, karena melihat angka pertumbuhan ekonomi dunia juga. Jadi kita menyesuaikan," kata dia saat ditemui, di JCC, Jakarta, Rabu (1/5).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana kerah baju mencerminkan perubahan tren fashion di masa lampau? Kerah ini berdiri kaku di belakang leher dengan bentuk yang membuka dan meninggi. Menjadi sangat populer di kalangan para bangsawan pada abad ke-16.
-
Mengapa fast fashion disebut sisi gelap industri fashion? Di balik pakaian-pakaian yang trendy, ternyata hal tersebut termasuk jenis fast fashion yang menjadi sisi gelap industri ini. Mengapa dikatakan sisi gelap? Pasalnya, fast fashion seringkali merugikan banyak aspek, salah satunya lingkungan.
-
Bagaimana evolusi baju kurung? Dahulu, baju kurung sering dipakai dalam acara kebesaran kerajaan, tetapi seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat biasa mulai mengenakannya dalam berbagai kesempatan.
-
Siapa yang mengungkapkan bahwa tren fashion di Indonesia semakin cepat? Daniel Minardi, Head of Brands Management & Digital Products Shopee Indonesia mengungkapkan perputaran tren di industri fashion terasa semakin cepat dan menarik untuk diikuti setiap tahunnya.
-
Bagaimana fast fashion bisa mencemari lingkungan? Dilansir dari UN Environment Program, pabrik yang memproduksi pakaian fast fashion akan terus bekerja selama 24 jam non-stop. Ini karena request yang banyak untuk menghasilkan kuantitas yang membludak. Akibatnya, kimia yang dikeluarkan dari pabrik tentu akan mencemari lingkungan selama produksi berlangsung.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah, yakni dengan mendukung kegiatan-kegiatan yang dapat mendekatkan pasar ke produk fesyen muslim Indonesia.
"Untuk dorong apa yang dilakukan. Yang pertama adalah mendekatkan pasar ya. Makanya kita dukung acara seperti ini (pameran fesyen muslim). Kita dekatkan pasar. Kita lihat pasar seperti apa. Kalau pasar banyak, industri dengan sendirinya tumbuh. Karena dari segi kapasitas produksi kita cukup untuk suplai pasar dalam negeri," imbuhnya.
Menurutnya, kiprah produk fesyen muslim Indonesia di pasar dunia sudah diakui. Indonesia bahkan sudah punya beberapa negara yang menjadi pemakai produk fesyen muslim asal Indonesia.
"Kita tidak menyangka Amerika itu target ekspor yang paling bagus. Komunitas muslim di Amerika itu daya beli tentu lebih tinggi. Paris juga, London juga. Negara Timur Tengah yang tujuan ekspor itu Kuwait, Uni Emirat Arab, kemudian, London juga bagus. Bahkan Jepang juga ada," jelas dia.
Meski demikian, industri fesyen muslim Indonesia sebagian besar masih didominasi oleh industri kecil dan menengah alias IKM. "Kalau namanya fesyen muslim itu dia tidak industri besar, kecuali kalau dia bikin jilbab baju olahraga itu industri besar. Karena para desainer nanti dijahit di para IKM. Ada juga yang punya sendiri pekerja, beberapa, dan itu masih dikategorikan IKM," tandasnya.
Baca juga:
Pelaku Usaha Beberkan Keuntungan Bahan Baku Impor bagi Industri Domestik
Kebutuhan Tenaga Kerja Industri Naik 8 Persen Hingga 2035
Dukung Industri 4.0, PLN Siap Pasok Tambahan Listrik Kawasan Industri
Pemerintah Genjot Kualitas SDM Kembangkan Nilai Tambah Industri Tanah Air
Dibuka Menperin Airlangga, IIMS 2019 Ditargetkan Raup Transaksi Rp 4 Triliun
Kemenperin Target Pertumbuhan Konsumsi Kaca Industri Farmasi Capai 5 Persen