Kementerian Pertanian Minta Tambahan Anggaran Rp51 Triliun untuk Dukung Program Prabowo 2025
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kementan 2025 akan difokuskan pada empat program yakni ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas.
Pagu indikatif Kementan tahun anggaran 2025 yang ditetapkan sebesar Rp8,06 triliun bersumber dari rupiah murni sebesar Rp6 triliun.
Kementerian Pertanian Minta Tambahan Anggaran Rp51 Triliun untuk Dukung Program Prabowo 2025
Kementerian Pertanian Minta Tambahan Anggaran Rp51 Triliun untuk Dukung Program Prabowo 2025
Kementerian Pertanian (Kementan) meminta tambahan anggaran untuk 2025 sebesar Rp51,64 triliun dari pagu indikatif, yang telah ditetapkan Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) sebesar Rp8 triliun.
"Dengan demikian, total pagu anggaran diharapkan nanti menjadi Rp59,7 triliun," ujar Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Kamis (20/6).
Amran menjelaskan, usulan tambahan tersebut dibagi menjadi dua yakni untuk program kegiatan reguler sebesar Rp26,64 triliun, yang digunakan untuk setiap satuan kerja Kementan dan mendukung asta cita presiden terpilih Prabowo Subianto seperti cetak sawah seluas 1 juta hektare dengan anggaran sebesar Rp25 triliun.
Pagu indikatif Kementan tahun anggaran 2025 yang ditetapkan sebesar Rp8,06 triliun bersumber dari rupiah murni sebesar Rp6 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk gaji dan tunjangan kinerja, sedangkan sisanya Rp2 triliun berasal dari non-rupiah murni.
"Diharapkan bisa kembali seperti yang pernah dialokasikan pada 2015," kata Amran.
merdeka.com
Sementara itu, realisasi anggaran 2024 Kementan per 18 Juni 2024 telah mencapai Rp5,8 triliun atau terserap 42,3 persen dari total pagu APBN sebesar Rp13,73 triliun dengan memperhitungkan outstanding kontrak. Namun bila memperhitungkan blokir automatic adjustment maka realisasinya mencapai 43,74 persen.
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kementan 2025 akan difokuskan pada empat program yakni ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas, nilai tambah dan daya saing industri, program pendidikan dan pelatihan vokasi serta program dukungan manajemen.