Kenaikan harga kedelai 'cekik' warga jelang Lebaran
Hal ini mengakibatkan omzet produsen tahu menurun hingga 30 persen.
Sejumlah pelaku industri tahu rumahan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur mengeluhkan kenaikan harga kedelai sejak awal Ramadan. Hal ini mengakibatkan omzet produsen tahu menurun hingga 30 persen.
Salah satu pengusaha tahu di Desa Gangbaru, Kecamatan Tamanan, Bondowoso, Jakfar, mengatakan usaha produksi tahu yang ditekuninya sejak bertahun-tahun kini mengalami penurunan omzet dibanding saat hari-hari biasa sebelum Ramadan.
"Omzet usaha tahu saya memang menurun drastis. Karena harga kedelai naik dari harga sebelum memasuki Ramadan Rp 6.000 per kilogram, naik menjadi Rp 6.600 per kilogram," ucapnya seperti dilansir dari Antara, Minggu (19/6).
Dia mengemukakan bahwa, selain kenaikan bahan baku kedelai sebagai bahan pembuatan tahu, secara bersamaan harga minyak goreng biasa juga naik menjadi Rp 10.800 per kilogram dibanding sebelumnya harga minyak goreng Rp 8.500 per kilogram.
Dalam setiap harinya pengusaha tahu tersebut membutuhkan minimal 50 liter minyak goreng untuk menggoreng tahu. Dan pengusaha tahu, sejak harga kedelai dan minyak goreng naik, mengurangi produksi dari 20.000 potong per hari menjadi 9.600 potong.
"Kami berharap pada pemerintah bisa menstabilkan harga khususnya komoditas kedelai dan juga minyak goreng. Karena kedelai merupakan kebutuhan pokok para pelaku usaha tahu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Usaha Dagang (Kabid UP) pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bondowoso Suhartono mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak atas kenaikan harga kedelai. Sebab, kebanyakan kedelai berasal dari impor.
"Untuk kedelai memang seringkali naik ketika menjelang dan selama Ramadan. Karena komoditas tersebut selain banyak dari impor, kedelai lokal sangat terbatas sehingga harganya naik," tuturnya.
Suhartono menjelaskan, kenaikan harga kedelai sudah menjadi tradisi tahunan menjelang hingga selama Ramadan. Selain stok kedelai lokal sedikit, juga disebabkan konsumsi tahu maupun tempe pada bulan puasa bertambah dan meningkat, sehingga stok menjadi menipis.
"Jadi konsumsi tahu dan tempe meningkat lantaran di bulan Puasa biasanya mengonsumsi satu potong, sekarang meningkat hingga tiga potong," tambahnya.
Baca juga:
Lebih murah, daging sapi beku impor mulai diminati masyarakat
5 Celetukan menteri hingga Jokowi soal impor daging sapi Ramadan
Menko Darmin ungkap daging beku banyak digunakan restoran steak
Menteri Susi pastikan harga ikan stabil selama Ramadan
Harga daging meroket, Demokrat minta pemerintah Jokowi evaluasi
Minggu, pemerintah mulai lakukan operasi pasar tekan harga Ramadan
Ini tugas Menteri Saleh dalam tim pemutus rantai distribusi
-
Kapan promo Lazada Ramadan Sale berakhir? Makanya, jangan sampai melewatkannya, karena penawaran menarik ini hanya akan berlangsung sampai akhir bulan ini saja!
-
Mengapa harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah.
-
Dimana aktivitas jual beli yang meningkat menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Bagaimana ciri khas bakwan Pontianak di Pasar Ramadan Kebon Kacang? Ukurannya lebih besar, dengan tekstur yang lebih padat dan gemuk menjadi ciri khasnya. Uniknya, bakwan Pontianak ini memiliki isian berupa udang, rebon dan ikan teri.
-
Apa yang terjadi dengan harga kambing kurban di Bandung menjelang Iduladha? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya. Kini seekor kambing dijual mulai dari Rp2.500.000 sampai Rp6.500.000.
-
Apa saja bahan takjil yang dijual di Pasar Kebayoran Lama menjelang Ramadan? Bahan takjil yang dijual sendiri mulai dari kolang kaling, berbagai jenis jeli sampai cincau. Harganya murah.