Kenaikan harga Pertamax Cs bakal dorong inflasi
Febrio menjelaskan, sumbangsih kenaikan harga kepada inflasi tidak akan besar karena masyarakat akan tetap membeli BBM meskipun mahal. Namun akan sedikit terdorong naik, karena masyarakat akan mengurangi penggunaan BBM.
Peneliti Senior Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM-UI), Febrio Kacaribu menyebut bahwa kenaikan harga BBM non subsidi (Pertamax Cs) dalam dua hari terakhir dapat mengerek kenaikan inflasi. Meski demikian, kenaikan inflasi tidak akan terlalu besar.
"Naik tidak akan terlalu besar, yang cukup besar memang untuk BBM transportasi itu (Premium)," ujar Febrio saat ditemui di Universitas Indonesia, Jakarta, Jumat (12/10).
-
Kapan harga BBM mengalami kenaikan paling drastis di era Soekarno? Di tahun 1965, pemerintah memutuskan untuk menaikan harga BBM. Tujuannya demi mengendalikan hiperinflasi dan menambah pendapatan negara. Namun, kebijakan tersebut menjadi blunder.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Febrio menjelaskan, sumbangsih kenaikan harga kepada inflasi tidak akan besar karena masyarakat akan tetap membeli BBM meskipun mahal. Namun akan sedikit terdorong naik, karena masyarakat akan mengurangi penggunaan BBM.
"Masyarakat tahu kalau makin mahal akan kurangi konsumsi, kalau terpaksa akan beli dengan harga mahal. Jangan bayangkan konsumsi BBM akan turun ketika dinaikkan. Itu kalau terjadi jelas inflasi kena banyak tapi masyarakat akan mikir kalau terlalu mahal akan saya kurangi konsumsinya. Itu mengakibatkan dampak dari harga dan inflasi minimum," jelasnya.
Febrio menilai, kenaikan BBM non subsidi masih wajar, sebab harga minyak dunia juga terus mengalami kenaikan. "Kita perlu membiasakan supaya masyarakat lihat harga BBM bukan yang fix. Harga naik di pasar internasional ya kita juga harus siap naik," jelasnya.
PT Pertamina (Persero) menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO mulai hari ini dan berlaku di seluruh Indonesia pukul 11.00 WIB Rabu lalu. Sedangkan harga BBM Premium, Biosolar PSO dan Pertalite tidak naik.
"Khusus untuk daerah yang terkena bencana alam di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah sementara ini harga tidak naik," ujar External Communication Manager PT Pertamina (Persero), Arya Dwi Paramita melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (10/10).
Penyesuaian harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Biosolar Non PSO merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik di mana saat ini harga minyak dunia rata-rata menembus USD 80 per barel.
Di mana penetapannya mengacu pada Permen ESDM No 34 tahun 2018 Perubahan Kelima Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 39 Tahun 2014, Tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM.
Atas ketentuan tersebut, maka Pertamina menetapkan penyesuaian harga. Sebagai contoh di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax menjadi Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp.9.800/liter.
"Harga yang ditetapkan ini masih lebih kompetitif dibandingkan dengan harga jual di SPBU lain. Harga yang ditetapkan untuk wilayah lainnya bisa dilihat pada website Pertamina," jelas Arya.
Baca juga:
Prabowo disebut lebih berani hadapi Sarumpaet ketimbang Jokowi soal BBM
Apresiasi penundaan kenaikan Premium, Sandi harap bukan karena pertimbangan politik
BKF sebut Pertamina tetap untung meski premium tak naik
Golkar: Tidak jadinya kenaikan harga BBM membuat masyarakat semakin tenang
Cerita awal rencana kenaikan BBM dan kemudian dibatalkan
3 Kebijakan pemerintah ini menuai kontroversi lalu dibatalkan