Kepala BPS: Sebagian Daerah Alami Inflasi Dipicu Harga Beras dan Bayam
Meski terdapat kenaikan harga beras bulan lalu, Suharianto meyakini tidak akan berpengaruh besar terhadap inflasi ke depan. Sebab, Bulog memiliki stok persediaan beras yang memadai.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia alami deflasi pada September 2019 sebesar 0,27 persen. Meski tercatat deflasi masih ada beberapa kota di Indonesia yang mencatat inflasi seperti Sibolga, Sumatera Utara.
Kepala BPS Suharianto mengatakan, inflasi di 12 kota dipengaruhi oleh naiknya harga beras. Tidak hanya beras, BPS juga mencatat ada kenaikan pada bayam dan sawi hijau.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kapan harga gula di Boyolali naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Apa penghargaan terbaru yang diraih BSI? Terbaru, mereka mendapatkan apresiasi sebagai “The Best Financial Performance Bank in 2022 (KBMI 3) Asset > IDR 200 Trillion dan Excellent Financial Performance Bank in 2022” dalam acara Infobank Banking Appreciation 2023 yang diselenggarakan oleh Infobank Media Group dan “The Most Outstanding Bank Syariah” dalam acara Bisnis Indonesia Financial Award 2023.
-
Bagaimana kondisi harga beras di pasaran saat ini? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
"Inflasi di beberapa kota disebabkan oleh kenaikan beras, tapi tipis. Sumbangannya 0,01 persen terhadap inflasi keseluruhan," ujar Suharianto di Kantornya, Jakarta, Selasa (1/10).
Meski terdapat kenaikan harga beras bulan lalu, Suharianto meyakini tidak akan berpengaruh besar terhadap inflasi ke depan. Sebab, Bulog memiliki stok persediaan beras yang memadai.
"Beras naik tipis, tidak perlu dikhawatirkan. Karena cadangannya hingga kini terpantau masih cukup," jelas Suharianto.
Sementara itu, selama September 2019 rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) ditingkat petani sebesar Rp4.905 per Kg atau naik sebesar 3,07 persen. Di tingkat penggilingan sebesar Rp5.012 per Kg atau naik 3,21 persen.
"Harga gabah kering panen di tingkat petani naik 3,07 persen dan harga beras medium di penggilingan naik 0,84 persen," tandas Suharianto.
Baca juga:
Nilai Tukar Petani Naik 0,63 Persen Sepanjang September 2019
Data BPS: Jumlah Turis ke Indonesia Naik 2,94 Persen di Agustus 2019
Dampak Kebakaran Hutan, Penumpang Pesawat Anjlok 5,9 Persen di Agustus 2019
Akibat Listrik Jawa Padam, Penumpang Kereta Turun 9 Persen di Agustus
BPS Catat September 2019 Deflasi 0,27 Persen
Sensus Penduduk 2020, BPS Libatkan Dukcapil Mudahkan Masyarakat Update Data