Kepincut kecepatan kereta di China, Jokowi mau bangun LRT tahun ini
Jokowi buka pintu jika ada pihak swasta dari China atau Jepang bermionat menggarap proyek ini.
Dalam kunjungan kerjanya ke China, Presiden Joko Widodo berkesempatan menjajal Beijing Airport Express Train sebagai angkutan langsung dari pusat kota Beijing ke Beijing International Capital Airport atau istilahnya kereta bandara.
Dengan menggunakan kereta cepat, perjalanan ke bandara bisa ditempuh dalam waktu 25 menit. Jika menggunakan mobil pribadi perjalanan dari pusat kota Beijing menuju bandara bisa mencapai satu jam jika tidak ada kemacetan.
-
Apa solusi yang diusulkan Jokowi untuk menutup kerugian MRT dan LRT? Jokowi menilai sistem jalan berbayar elektronik atau "electronic road pricing" (ERP) dapat menjadi sumber penerimaan daerah yang dapat menutup kerugian tersebut."Akhirnya ketemu ditutup dari ERP atau electronic road pricing. Ketemu, ya sudah, diputuskan dan saya putuskan. Dan itu keputusan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang masih suntik Rp800 miliar itu adalah memang adalah kewajiban. Karena itu pelayanan, bukan perusahaan untung dan rugi," kata Jokowi.
-
Kapan LRT Jabodetabek resmi dibuka? Resmi dibuka pada 28 Agustus 2023 oleh Presiden Joko Widodo, LRT Jabodetabek memberikan pilihan transportasi modern yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan serta memudahkan mobilitas bagi para pekerja dan penduduk di sekitar stasiun.
-
Bagaimana Jokowi meninjau jalan rusak di Lampung? Menumpangi mobil Mercy Kepresidenan, Jokowi menelusuri jalan rusak tersebut. Tampak terlihat sebagian bahu jalan tidak beraspal. Lubang besar juga mewarnai jalan tersebut.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang mencobai kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
Kecepatan kereta dari bandara menuju pusat kota, mengundang decak kagum Jokowi. Karena alasan itu, Jokowi menginstruksikan pembangunan Light Rail Transit (LRT) tahun ini.
Seperti dilansir Antara, Kamis (26/3), Jokowi menginginkan kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar berpikir pengembangan MRT, LRT, dan kereta api.
"LRT untuk Jakarta, Jakarta-Bogor, Jakarta-Tangerang, Jakarta-Bekasi, Jakarta-Depok harus dimulai, tahun ini harus dimulai, tadi sudah kita putuskan," ujar Presiden Jokowi di Stasiun Dong Zhi Men Beijing, Kamis, setelah menjajal Beijing Airport Express Train.
LRT adalah moda transportasi yang mempunyai daya angkut lebih kecil dibanding MRT. Pemerintah pusat menjamin program pembangunan LRT tidak akan mangkrak seperti monorail Jakarta.
Proyek ini harus dikerjakan tahun ini agar hasilnya bisa dilihat tiga tahun ke depan. Target itu berlaku untuk semua jalur yang akan dibangun proyek infrastruktur transportasi masalnya.
Pemerintah membuka pintu bagi pihak swasta yang ingin bekerja sama dengan pemerintah untuk mewujudkan mimpi memiliki LRT.
"Bisa kerja sama dengan Jepang, China. Yang paling penting, yang paling efisien, yang paling bagus, kualitas paling baik, dan tentu saja harganya terjangkau oleh masyarakat," katanya.
"Kalau (investor lokal) mampu silakan, saya kira nanti BUMN yang bergerak dengan kerja sama dengan BUMN China atau Jepang, kan belum diputuskan. Swasta ikut masuk juga tidak apa-apa," katanya.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Andrinof Chaniago menjamin program pembangunan Light Rail Transit (LRT) tidak akan seperti proyek pembangunan Monorail Jakarta. Lantaran, proyek LRT lebih terencana ketimbang proyek yang digagas PT Jakarta Monorail tersebut
"Perencanannya lebih terencana. jangan nanti meninggalkan masalah. Kalau masalah Monorail rencananya belum bulat sudah diputuskan saja," ujar Andrinof dalam peluncuran Indeks Kota Cerdas di JCC, Jakarta, Selasa (24/3).
Namun hingga saat ini pemerintah belum memastikan konsep pengerjaan proyek LRT. Namun, beberapa negara seperti China dan Korea telah menawarkan kerja sama pekerjaan moda transportasi massal tersebut.
"Penawarannya berupa sistem dan teknologinya. Diutamakan ada konten dalam negeri dan keterlibatan kontraktor dalam negeri. Termasuk proses perencanaan, belajarnya," kata dia.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama termasuk yang ngotot membangun LRT. Bahkan, mantan duet Jokowi di Pilkada DKI Jakarta ini sudah mengambil langkah mengumpulkan beberapa pengembang.
Para pengembang memiliki kewajiban-kewajiban koefisien luas bangun (KLB) kepada Pemprov DKI. Kewajiban itulah yang kemudian diminta DKI untuk diwujudkan dalam bentuk pembangunan LRT.
Para pengembang yang rencananya membangun LRT yakni Agung Sedayu Group, Agung Podomoro, JIExpo, PT Intiland, Lippo Group, Panin Group, Summarecon, dan Pakuwon Group. Serta 2 BUMD DKI yakni PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Baca juga:
China dan Korea tertarik ikut bangun LRT
Ini alasan Ahok ngotot bangun Light Rail Transit
Serius garap proyek LRT, Ahok dekati sejumlah pengembang
Meski tidak didukung DPRD DKI, Ahok tetap akan bangun LRT