Kesadaran Membangun Industri Ramah Lingkungan di RI Masih Minim
General Manager-Indonesia PT Testex Testing and Certification, Pipit F Hayati mengakui, kesadaran membangun industri yang lebih ramah lingkungan sangat minim. Kalaupun ada, lebih karena faktor permintaan pembeli, bukan inisiatif perusahaan.
Istilah dua sisi mata uang sepertinya memiliki korelasi dengan Industri tekstil yang menguntungkan dari segi ekonomi namun kerap memberikan dampak buruk terhadap lingkungan.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Barat, industri ini strategis menyerap tenaga kerja, menyumbang devisa, serta menjadi andalan memenuhi kebutuhan sandang skala nasional khususnya di Jawa Barat.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Mengapa pembangunan berwawasan lingkungan penting? Pembangunan berwawasan lingkungan juga dipahami sebagai upaya pembangunan yang dapat memeuhi kebutuhan masyarakat tanpa merusak lingkungan dan mengorbankan kehidupan generasi yang akan datang.
-
Apa pengertian dari pembangunan berwawasan lingkungan? Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan serta mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup generasi masa kini dan masa depan.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Kapan pembangunan berwawasan lingkungan menjadi penting? Semakin besar pertumbuhan penduduk, tentu kebutuhan dan ketergantungan sumber daya alam akan semakin tinggi sehingga perlu dikendalikan.
-
Bagaimana cara AVISI dan pemerintah ingin membangun lingkungan yang aman dan berkualitas untuk industri kreatif? “Kegiatan ini merupakan langkah-langkah dan upaya penting bagi peran pemerintah dalam mendukung AVISI, industri streaming, dan industri perfilman agar dapat membangun pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menghormati hak cipta dan menghentikan penyebaran konten ilegal, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkualitas dalam mendorong pertumbuhan industri kreatif dan ekonomi digital di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia, Semuel Abrijani Pangerapan.
Dalam hal ekonomi, industri ini berkontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa barat. Contohnya, pada 2016-2017 secara berturut-turut menyumbang sebesar 6,36% dan 6,24%. Angka ini tercatat tumbuh dengan laju pertumbuhan setiap tahunnya berada di angka 3,25% dan 3,58%.
Selain itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat tahun 2018 di pencapaian tahun 2017 industri tekstil di Jawa Barat juga berhasil menarik investasi yang mencapai Rp 8,3 triliun dari 364 proyek dan berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 25.243 orang.
Namun, dari sisi lingkungan, di kawasan Rancaekek, misalnya, (tahun 2012) ada 450 hektar sawah tercemar dan tidak bisa ditanami lagi. Dengan kata lain, diperlukan komitmen peralihan sistem industri dari bahan baku dan proses produksi yang kurang ramah lingkungan.
Menanggapi hal ini, General Manager-Indonesia PT Testex Testing and Certification, Pipit F Hayati mengakui, kesadaran membangun industri yang lebih ramah lingkungan sangat minim. Kalaupun ada, lebih karena faktor permintaan pembeli, bukan inisiatif perusahaan.
Dia menilai, pertimbangan produk tekstil ramah lingkungan sebagian besar baru dari hasil. Padahal dalam kesatuan industri terdapat juga bahan baku serta sistem produksi produk.
"Kalau mereka (pelaku insdustri) sudah sadar dan peduli membangun sistem dengan alat yang mereka pakai (ramah lingkungan). Mereka belum semua ke arah sana, hanya sedikit sekali," ujar Pipit dalam diskusi Sustainable Textile: Green and Responsible Supply Chain, di Crowne Plaza Hotel, ditulis Rabu (3/4).
Pipit menegaskan, pihaknya menyadari industri yang berkelanjutan memang sudah semestinya melakukan produksi dengan memperhatikan semua aspek mulai dari awal bahan baku hingga produk akhir agar tidak membahayakan masyarakat.
Terlebih, ada tren kebutuhan produk tekstil secarabglobal sudah mengalami perkembangan dan semakin sadar atas pencemaran lingkungan. Masyarakat juga mulai memperhatikan menggunakan produk tekstil yang digunakan aman dan ramah lingkungan.
"Kita provide alat, standarisasi metode, dan testing parameters. Walaupun inisiatif tetap dari kesadaran mereka. Wawasan para pelaku industri tekstil diharapkan lebih sadar dan tanpa diminta oleh para pembeli untuk menjalankan industri yang berkelanjutan," lanjutnya.
Terpisah, Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa menyebut bahwa kementerian Perindustrian (Kemenperin) fokus melakukan revitalisasi industri tekstil pada sektor hulu, seperti benang, kain, pencelupan, dan lainnya. Kemenperin berencana melanjutkan kembali program revitalisasi industri tekstil setelah program ini sempat diberhentikan pada 2015 untuk dievaluasi.
"Kami berharap kebijakan ini dapat menjadi momentum agar produk lokal khususnya Jawa Barat mampu menguasai pasar domestik," ungkap Iwa.
Indonesia di 2045 akan menjadi lima terbaik dalam sektor industri bruto dengan sejumlah syarat yang harus terpenuhi. Di antaranya pertumbuhan ekonomi yang spartan di atas 5 persen sampai 2045.
Baca juga:
OJK & ISEI Ajak Generasi Milenial Manfaatkan Peluang Bisnis di Era Industri 4.0
Indeks PMI Terus Naik, Sektor Manufaktur Indonesia Mantap Berekspansi
Hingga Febuari 2019, Ekspor Toyota Indonesia Naik 4 Persen
Perkuat Struktur Industri Tekstil, Kemenperin Pacu Investasi Bahan Baku
Menperin: Pekerja Linting SKT adalah Pahlawan Industri Indonesia
Jurus Pemprov Jawa Timur Manfaatkan Teknologi Guna Tekan Impor Bahan Baku