Kesejahteraan Buruh Tani Relatif Lebih Baik
Menurut data yang baru dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) (Kamis, 15/11), secara implisit menunjukkan kesejahteraan buruh tani pada Oktober 2018 relatif menjadi lebih baik dan relatif stabil dibandingkan dengan kesejahteraan buruh bangunan.
Meningkatkan kesejahteraan petani merupakan bagian dari tanggung jawab yang diemban pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan), di samping meningkatkan produktifitas pertanian.
Menurut data yang baru dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) (Kamis, 15/11), secara implisit menunjukkan kesejahteraan buruh tani pada Oktober 2018 relatif menjadi lebih baik dan relatif stabil dibandingkan dengan kesejahteraan buruh bangunan.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Kapan Kementan mengadakan rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian di seluruh Indonesia? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalannya produksi beras pada tahun ini. Dia ingin Indonesia mampu mencapai swasembada sehingga tak lagi bergantung pada kebijakan impor."Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri. Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut," ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
-
Bagaimana cara Irjen Kementan mengajak Petani dan ASN Kementan untuk bangkit membangun pertanian Indonesia? “Kita sedang dalam posisi dan situasi yang tidak sedang baik, iklim dan cuaca yang sedang mempengaruhi proses pertanian. Itulah yang sedang dilakukan oleh Bapak Menteri." "Beliau banyak melakukan terobosan, melakukan kegiatan yang tanpa henti. Kalau bapak Menteri speednya sudah maksimal, tentunya kita anak buahnya yang ada di Kementerian Pertanian, ASN Pertanian, punya tanggung jawab yang lebih,” kata Irjen Setyo.
-
Kenapa Kementan giat dalam mengekspor produk pertanian? Kita melakukan ekspor untuk yang kesekian kalinya. Dan menurut pak menteri ekspor ini bisa mencapai 900 triliun. Artinya kita tidak hanya negara pengimpor tetapi juga pengekspor. Ini adalah usaha keras kita dan apa yang kita ekspor juga bukan hanya mentah tapi hilirisasi. Kita memang ingin produk hilirisasi ini terus berkembang. Ini akan membantu mengembangkan usaha masyarakat, terutama UMKM," katanya.
"Data BPS menunjukkan upah nominal harian buruh tani pada Oktober naik sebesar 0,31 persen (Rp 163) dibanding upah buruh tani pada bulan sebelumnya (September 2018), yaitu dari Rp 52.665 menjadi Rp 52.828 per hari," ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri.
Pada saat yang sama, tambah Andri, upah nominal buruh bangunan juga naik, tapi hanya sebesar 0,08 persen (Rp 69), yaitu dari Rp 86.648 menjadi Rp 86.717 per hari.
Di sisi lain, dengan memperhatikan perkembangan indek konsumsi rumah tangga, upah riil buruh tani pada sektor pertanian pada Oktober 2018 sedikit menurun, yaitu 0,04% (Rp 15) dibandingkan September 2018, dari 38.205 per hari menjadi Rp 38.190 per hari. Sementara pada saat yang sama upah riil buruh bangunan mengalami penurunan yang lebih besar, 0,20 persen (Rp 156), yaitu dari Rp 64.774 per hari menjadi Rp 64.618 per hari.
Dengan memperhatikan kedua perubahan tersebut, dapat dikatakan pada Oktober 2018 ini daya beli atau kesejahteraan buruh tani relatif menjadi lebih baik dibanding kesejahteraan buruh bangunan.
"Karena baik dalam bentuk persentase maupun absolut, peningkatan upah nominal yang diterima buruh tani lebih besar dari yang diterima buruh bangunan", katanya lagi.
Selain itu, lanjut Andri, daya beli atau kesejahteraan buruh tani juga relatif lebih stabil dibanding kesejahteraan buruh bangunan karena baik dalam persentase maupun absolut penurunan upah riil buruh tani jauh lebih rendah, yaitu hanya sebesar 0,04%, dibandingkan penurunan upah riil untuk buruh bangunan yang mencapai 0,20 persen.
Tingkat kesejahteraan petani juga terlihat dari Nilai Tukar Petani (NTP). Berdasarkan data BPS NTP per September 2018 naik mencapai 103,17 atau 0,59 persen dibandingkan periode Agustus 2018.
"Nilai Tukar Petani merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di Indonesia. Semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani", kata Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Kariyasa.
Meningkatnya kesejahteraan dan daya beli petani, turut andil menjaga ekonomi Indonesia. Mengingat penduduk negeri ini lebih banyak tinggal di pedesaan. Dan kebanyakan profesi masyarakat pedesaan adalah petani.
Di acara Habibie Award, Senin (13/11) lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia masih dalam kondisi yang sehat dan kredibel. Hal itu dilihat dari pertumbuhannya yang tetap di atas 5 persen.
"Kita tumbuh pada kuartal I 5,06 persen, kuartal II 5,27 persen, dan kuartal III di 5,17 persen, kita tetap konsisten di atas 5 persen," kata Sri Mulyani.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di level tersebut, lanjut Sri Mulyani, tercapai di tengah ketidakpastian ekonomi global karena beberapa kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh negara maju.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, dengan tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka ada potensi yang bisa dimaksimalkan oleh pemerintah. Mulai dari meningkatkan kesempatan kerja dalam rangka menekan tingkat pengangguran terbuka (TPT), hingga menekan angka kemiskinan.
"Angka pengangguran kita turun, dalam momentum ini juga mampu menurunkan kemiskinan dan kesenjangan juga turun, kemiskinan 9,82 persen ini pertama kali di bawah 10 persen dan ini sejarah, berarti kita yakin menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang merata," ungkapnya pasti.
(mdk/hhw)