Ketua OJK Sebut Potensi Industri Halal Indonesia Semakin Meningkat
Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, salah satunya adanya industri halal yang sudah berjalan dengan nilai mencapai USD 3 miliar di tahun 2020. Menurutnya, pengembangan industri halal ini juga trennya terus meningkat setiap waktunya.
Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, salah satunya adanya industri halal yang sudah berjalan dengan nilai mencapai USD 3 miliar di tahun 2020. Menurutnya, pengembangan industri halal ini juga trennya terus meningkat setiap waktunya.
"Pada tahun 2020, nilai perdagangan industri halal Indonesia telah mencapai USD 3 miliar dengan tren yang meningkat," kata Wimboh dalam webinar Perbankan Syariah, Rabu (10/2).
-
Bagaimana OJK mengkategorikan PMV dan PMV Syariah dalam menjalankan kegiatan usaha? Salah satu pokok pengaturan dalam POJK Nomor 25 tahun 2023 adalah adanya pengkategorian PMV dan PMV Syariah dalam menjalankan kegiatan usahanya. PMV wajib menjalankan kegiatan usaha sesuai kategori yaitu PMV yang fokus pada kegiatan penyertaan modal, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi/sukuk konversi, dan/atau pengelolaan Dana Ventura, yang selanjutnya disebut sebagai Perusahaan berbentuk Venture Capital Corporation (VCC), dan PMV yang fokus pada pembiayaan melalui pembelian surat utang/sukuk yang diterbitkan Pasangan Usaha pada tahap rintisan awal dan/atau pengembangan usaha, pembiayaan, dan/atau pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil, yang selanjutnya disebut sebagai Perusahaan berbentuk Venture Debt Corporation (VDC).
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Sertifikat halal itu apa sih? Sertifikat halal merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan berdasarkan fatwa halal tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Kepastian tumbuhnya ekonomi syariah ke depan juga tak lepas dari catatan pertumbuhan ekonomi syariah yang tinggi di tahun 2019 yaitu sebesar 5,72 persen PDB nasional saat itu yang 5,02 persen. Selain itu, Indonesia juga unggul dalam hal populasi masyarakat beragama muslim dengan porsi sebanyak 87 persen atau setara 230 juta penduduk.
Penduduk Indonesia yang terdiri dari 56,7 perssn penduduk perkotaan dan 43,3 persen tinggal di pedesaan juga membuat target pasar sektor jasa keuangan syariah semakin kompleks. "Indonesia juga menduduki peringkat ke-2 The Most Developed Countries in Islamic Finance," katanya.
Bahkan, Bursa Efek Indonesia juga dinobatkan sebagai The Best Islamic Capital Market dari Global Islamic Finance Awards selama 2 tahun berturut-turut. Selain itu, Indonesia juga mendapat peringkat ke-4 Global Islamic Economy Indicator Score dengan peringkat 6 di Islamic Finance.
Literasi Keuangan Syariah Masih Rendah
Direktur Dapartemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Prijono mengakui literasi keuangan syariah di Indonesia masih cukup rendah. Bahkan berdasarkan hasil survei yang dilakukan indeks literasi hanya 16,3 persen saja.
"Indeks literasi itu 16,03 artinya bahwa dari 100 orang baru sekitar 16 orang saja yang paham mengenai ekonomi syariah ini," jelas dia dalam acara Sosialisasi Brand Ekonomi Syariah dan Panduan Penggunaanya, secara virtual, Rabu (10/2).
Dia menyadari literasi keuangan syariah di Tanah Air masih harus perlu didorong. Sebab, peran dari kontribusi keuangan syariah sendiri cukup besar untuk membantu pemulihan ekonomi Indonesia. Dalam pengembangannya, memang membutuhkan penguatan sinergi dan koordinasi dari berbagai pemangku kepentingan. Baik pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi serta masyarakat dan lain sebagainya.
"Selain itu juga pemahaman bagaimana masyarakat mengenai ini juga menjadi penting. Menjadi suatu hal yang perlu dilakukan dan perlu terus ditingkatkan pelibatan seluruh komponen bangsa dalam mendorong ekonomi syariah akan berhasil kalau pemahaman semua itu memiliki pemahaman yang cukup kuat tentang ekonomi syariah ini," jelas dia.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)