Kinerja moncer, Pertamina dinilai layak pimpin holding energi
Pertamina memperoleh laba bersih sebesar USD 1,83 miliar pada semester I-2016.
Pertamina dinilai sangat layak menjadi perusahaan induk (holding) BUMN Energi mengingat pencapaian kinerja perusahaan yang semakin cemerlang serta kondisi keuangan sangat sehat. Kinerja Pertamina lebih moncer dibanding BUMN asal Malaysia, Petronas yang mengalami penurunan kinerja hingga 68 persen.
Seperti diketahui, Pertamina memperoleh laba bersih sebesar USD 1,83 miliar pada semester I-2016. Naik 221 persen ketimbang periode sama tahun lalu. Kondisi tersebut, ditopang oleh peningkatan kinerja operasi dan efisiensi dari berbagai inisiatif dan langkah terobosan yang dilakukan perusahaan.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Apa peran utama Pertamina dalam membangun ketahanan energi di Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk menjadi pemain utama penyimpanan karbon di Indonesia? Kesiapan Pertamina dibuktikan melalui program Carbon Capture Utilisation Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilisation Storage (CCUS).
-
Apa yang diluncurkan Pertamina di Indonesia Sustainability Forum? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
"Kondisi Pertamina memang sangat baik dan sehat. Baik dilihat dari sisi keuangan, kinerja, dan efisiensi, semua bagus. Pertamina memang layak membawahi PGN dalam holding," kata pengamat BUMN, Said Didu seperti dilansir Antara di Jakarta, Jumat (26/8).
Di antara ratusan BUMN di Indonesia, katanya, tahun ini hanya Pertamina yang masuk ke dalam deretan 500 perusahaan elit dunia. Prestasi ini mengulang tahun sebelumnya, dimana Pertamina juga masuk jajaran perusahaan terkemuka dunia.
"Laba Pertamina memang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Dan saat ini, laba Pertamina setara dengan 30 persen laba seluruh BUMN di Tanah Air," tegasnya.
Said Didu menambahkan Pertamina merupakan penyumbang terbesar dividen BUMN. Selain itu, Pertamina juga merupakan penyumbang pajak terbesar.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan peran BUMN sangat besar di Indonesia. Selain mengelola sumber daya alam, BUMN juga menjadi lokomotif penggerak roda perekonomian nasional. Untuk itu, kata Jokowi, pembentukan induk usaha holding ini harus segera diwujudkan.
"Dan setiap tahap, mulai tahap persiapan sampai proses di korporasi harus betul-betul dikalkulasi harus dihitung dengan baik sebab holdingisasi bukan semata-mata strategi pengurangan pembiayaan suntikan PMN. Tidak, atau mekanisme pengabsahan saham negara sebagai inbreng saham yang ditunjuk sebagai induk perusahaan. Tapi harus dipahami bahwa penggabungan BUMN ini dimaksudkan untuk memperkuat peran BUMN dalam persaingan, terutama persaingan global," ujar Jokowi.
Baca juga:
Pertamina yakin penjualan Bright Gas terus meningkat
Semester I-2016, Pertamina jualan BBM 31,6 juta kiloliter
Pertamina hemat biaya operasi hulu USD 595 juta
Semester I-2016, Pertamina bukukan laba bersih USD 1,83 miliar
Menko Luhut minta Pertamina genjot penggunaan komponen dalam negeri
Luhut sebut Saudi Aramco tak serius garap 3 kilang Pertamina
Temui delegasi Saudi, Menko Luhut bahas kelanjutan kilang Cilacap