Kisah Suami-Istri Sukses Bisnis Cetakan Donat, Bisa Tembus Pasar Thailand Hingga Brasil
Pasutri ini ingin mengembangkan usaha mereka dengan membuka galeri untuk menampilkan produk-produk mereka.
Agam hanya menekuni hobinya membuat berbagai barang dari kayu tanpa ada pikiran untuk penjualan.
Kisah Suami-Istri Sukses Bisnis Cetakan Donat, Bisa Tembus Pasar Thailand Hingga Brasil
Di tengah pandemi covid-19, sepasang suami istri, Mizan Yurda dan Nurfajar Yulianti yang berasal Bitung Sari, Bogor menemukan jalan menuju kesuksesan yang tak terduga.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Mengapa para pengusaha muda termotivasi dengan kata-kata inspiratif? "Kesempatan bisnis itu bagaikan sebuah bis, sekali berhenti akan ada bis lain yang menyusul." - Richard Bronson
-
Apa yang dikatakan oleh kata-kata motivasi bisnis tentang keberhasilan? Kesuksesan datang dari rasa ingin tahu, konsentrasi, ketekunan, dan kritik diri.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Bagaimana cara kata-kata inspiratif memotivasi seseorang? Kata-kata inspiratif singkat umumnya berupa kalimat sederhana. Namun di balik kalimat-kalimat sederhana itu, terdapat makna yang mendalam.
Dengan latar belakang Agam sapaan akrab Mizan yang seorang konsultan dan Yulianti yang seorang ibu rumah tangga dan mantan guru TK, mereka memutuskan untuk memulai usaha kerajinan kayu kecil-kecilan yang mereka namakan Ikie WoodCraft.
Melansir dari akun Youtube Halo Bos, awalnya, Agam hanya menekuni hobinya membuat berbagai barang dari kayu tanpa ada pikiran untuk penjualan. Namun, tanpa disangka banyak orang yang malah memesan, dan akhirnya mereka memutuskan untuk menjual hasil kerajinan mereka.
"Pada saat pandemi saya berhenti kerja konsultan, terus nyoba-nyoba kayu ini awalnya tidak ada orientasi untuk penjualan ya karena senang ya bikin, hobi bikin apa saja kalau ada yang mau ya saya jual," ucap Agam dikutip dari aku Youtube HaloBos pada, Selasa(25/6).
Bermodalkan mesin yang dipinjam dari teman, Agam banyak membuat perabot rumah tangga seperti rak-rak untuk sepatu, handuk, rak kerudung hingga lemari.
- Lima Rahasia Sukses Pengusaha Bangun Bisnis Hingga Akhirnya Hidup Kaya Raya
- Ini Dia 10 Wanita Paling Kaya di Dunia Hasil Usaha Mereka Sendiri, Bukan Warisan
- Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
- Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji
merdeka.com
Tidak hanya membuat perabot, Agam dan Uli juga suka berjualan sweater dan celana cargo di car free day. Bahan membuatnya dari sisa bahan yang didapatkan dari konveksi.
Salah satu titik balik dalam perjalanan bisnis mereka adalah ketika mereka menerima pesanan cetakan donat dari seorang guru donat.
Uli yang merupakan pengguna aktif Shopee, menyadari bahwa cetakan donat seperti yang mereka buat belum tersedia di Shopee dengan harga terjangkau.
Pesanan ini mendorong mereka untuk mencoba memasarkan produk mereka di Shopee.
"Di shopee itu belum ada, ada pun harganya mahal banget di Jawa, dan itu mahal banget harganya, kita kenapa enggak kita bIkin saja yang versi murahnya supaya semua orang bisa pakai cetakan kayak gitu," ucap Uli.
Mereka memutuskan untuk membuat versi murah dari cetakan donat tersebut, sehingga bisa dijangkau oleh banyak orang, terutama ibu-ibu yang mencoba memulai usaha di rumah selama pandemi.
Dengan memanfaatkan marketplace seperti Shopee, usaha mereka mulai berkembang pesat.
merdeka.com
Meski demikian, perjuangan mereka tidak mudah. Uli harus belajar banyak hal, mulai dari cara memasarkan produk di Shopee hingga teknik-teknik menarik konsumen.
Mereka mengikuti seminar dan bimbingan dari Shopee untuk penjual, serta memanfaatkan berbagai fitur promosi dan iklan yang tersedia di platform tersebut.
Berkat ketekunan dan keuletan mereka, produk cetakan donat buatan Ikie WoodCraft menjadi produk terlaris di Shopee se-Indonesia.
Seiring dengan kesuksesan mereka dapatkan, banyak kompetitor yang mulai bermunculan. Namun, Agam dan Ibu Uli tidak merasa gentar. Mereka yakin bahwa kualitas produk mereka, terutama penggunaan kayu jati Belanda yang memiliki corak dan serat yang unik, akan tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mengerti dan menghargai kualitas kayu.
Tidak berhenti di pasar lokal, Ikie WoodCraft juga berhasil menembus pasar internasional melalui program ekspor Shopee International Platform.
Kini produk mereka kini bisa ditemukan di Malaysia, Singapura, Thailand, hingga Brasil. Setiap harinya Ikiee Woodcraft dapat raih omzet Rp2 juta hingga Rp3 juta.
Mereka tetap mempertahankan kualitas dan pelayanan terbaik, sehingga bisa mendapatkan rating tinggi dan bertahan sebagai penjual bintang lima di Shopee Malaysia.
merdeka.com
Agam dan Uli memiliki visi yang jelas untuk masa depan. Mereka ingin mengembangkan usaha mereka dengan membuka galeri untuk menampilkan produk-produk mereka.
Selain itu, mereka juga ingin memberikan kesempatan kerja bagi lebih banyak orang di sekitar mereka, khususnya di daerah Tamansari, Bogor.
Reporter magang: Tasya Ananda.