Konsumsi Pertalite Melonjak Usai Kenaikan Harga Pertamax
Area Manager Commucation, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho mengatakan, untuk di Kota Solo ada kenaikan konsumsi pertalite sebesar 4,58 persen secara harian.
Angka konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di Kota Solo naik usai kenaikan harga pertamax sejak 1 April 2022.
Area Manager Commucation, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho mengatakan, untuk di Kota Solo ada kenaikan konsumsi pertalite sebesar 4,58 persen secara harian.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Bagaimana Pertamina memastikan harga BBM tetap kompetitif? “Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menambahkan di tengah fluktuasi harga minyak dunia, Pertamina terus berupaya menjaga kinerja rantai pasoknya, termasuk fleksibilitas memperoleh minyak mentah (crude oil) sehingga harga produk BBM bisa tetap kompetitif.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Di mana harga baru Pertamax Series dan Dex Series berlaku? Harga baru berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5% seperti di wilayah DKI Jakarta.
-
Siapa yang berpendapat bahwa harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax bisa mengikuti pergerakan harga pasar? Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax dan sejenisnya memang mengikuti pergerakan harga di pasar, oleh karena itu perusahaan bisa menyesuaikan lebih fleksibel.
"Untuk rata-rata konsumsi harian pertalite di bulan Maret sebanyak 217 KL, selama kenaikan ini naik menjadi 230 KL," katanya.
Sedangkan untuk konsumsi pertalite di Jawa Bagian Tengah naik sebesar 6,7 persen, yakni dari rata-rata harian di bulan April sebanyak 1.878 KL menjadi 2.003 KL.
Meski demikian, dikatakannya, saat ini mulai terjadi penurunan konsumsi Pertalite. Bahkan penurunannya mencapai di bawah rata-rata harian.
"Saat ini masih kami pantau, karena memang untuk konsumsinya masih fluktuatif," katanya.
Stok Aman
Sementara itu, dia memastikan stok kedua jenis BBM tersebut dalam kondisi aman. Pihaknya mencatat untuk stok Pertamax dengan ketahanan stok 14 hari dan pertalite 27,5 hari.
Mengenai prediksi konsumsi BBM gasoline termasuk di dalamnya pertamax dan pertalite, dikatakannya, selama momentum mudik Lebaran akan terjadi kenaikan sebesar 11 persen.
"Kami memproyeksi peningkatan BBM jenis gasoline sebesar 11 persen, dari semula rata-rata harian normal 2.606 KL menjadi 2.900 KL," katanya.