KRL Solo-Yogyakarta Beroperasi Penuh 10 Februari, Tarif Flat Rp8.000
Mengingat saat ini masih ada protokol kesehatan yang harus diterapkan, untuk kapasitas masing-masing gerbong hanya dibatasi maksimum 74 penumpang.
Kereta rel listrik (KRL) rute Solo-Yogyakarta akan beroperasi normal mulai 10 Februari 2021. Ini setelah selesainya uji coba, yang direncanakan hingga 7 Februari.
"InsyaAllah tanggal 10 Februari sudah melakukan perjalanan untuk umum. Untuk tarif normal, flat Rp8.000, sama dengan tarif KA Prameks, waktu tempuh lebih cepat dan kereta baru," kata Direktur Operasi dan Pemasaran PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Wawan Ariyanto dikutip dari Antara Solo, Jawa Tengah, Kamis (21/1)
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Bagaimana transportasi umum di Jakarta tahun 1989? Bajaj Masih Jadi Favorit Bajaj oranye masih berkeliaran di jalan.
-
Bagaimana cara Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dikawal? Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan trem di Jakarta digantikan oleh bus Robur sebagai alat transportasi utama? Saat itu, bus ini perlahan-lahan ditambah armadanya sebelum akhirnya dijadikan transportasi umum utama, setelah trem dimatikan dengan alasan merusak wajah Jakarta.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
Dia mengatakan untuk jumlah kereta yang akan dioperasikan nantinya sebanyak 10 rangkaian. Saat ini, sudah siap enam rangkaian kereta. "Masing-masing rangkaian KA ada empat gerbong, tetapi bisa saja dijalankan delapan gerbong," katanya.
Mengingat saat ini masih ada protokol kesehatan yang harus diterapkan, untuk kapasitas masing-masing gerbong hanya dibatasi maksimum 74 penumpang. "Itu sudah menerapkan jaga jarak, kalau normalnya sebanyak 200 penumpang. Untuk jadwalnya sementara kami menggunakan seperti KA Prameks dulu," katanya.
Nantinya untuk Solo-Yogyakarta akan dilakukan perjalanan sebanyak 20 perjalanan atau 10 perjalanan pulang-pergi (PP).
Menurut dia, waktu tempuh KRL Solo-Yogyakarta 68 menit atau lebih cepat 20 menit dibandingkan KA Prameks yang mencapai 88 menit.
"KRL ini berhenti di 11 stasiun, sedangkan Prameks hanya berhenti di enam stasiun," katanya.
Uji Coba
Sementara itu, pada uji coba yang sudah dimulai sejak Rabu (20/1), pihaknya sekaligus memberikan edukasi terkait cara menumpang KRL tersebut.
"Perlu edukasi, biasanya pakai tiket KAI Access sekarang tap in dan out, seperti di jalan tol harus sepasang, baik tap in maupun out. Semua penumpang yang berangkat dari Solo, tap in, sampai di Jogja, harus keluar gate dulu untuk tap out. Kalau mau ke Solo lagi harus tap in dan tap out saat tiba di Solo," katanya.
(mdk/idr)