KRL Yogyakarta-Solo Angkut 6.000 Penumpang Selama Libur Imlek
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, angka ini jauh lebih besar dari perjalanan KA Prambanan Ekspres (Prameks) yang biasa mengangkut 4.000 hingga 4.500 penumpang.
Kehadiran KRL (Kereta Rel Listrik) Yogyakarta-Solo mendapat antusiasme besar dari warga di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Selama libur panjang Imlek 2021 saja, tercatat 6.000 penumpang menjajal KRL yang beroperasi penuh 10 Februari lalu.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, angka ini jauh lebih besar dari perjalanan KA Prambanan Ekspres (Prameks) yang biasa mengangkut 4.000 hingga 4.500 penumpang.
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Bagaimana transportasi umum di Jakarta tahun 1989? Bajaj Masih Jadi Favorit Bajaj oranye masih berkeliaran di jalan.
-
Bagaimana cara Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dikawal? Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan trem di Jakarta digantikan oleh bus Robur sebagai alat transportasi utama? Saat itu, bus ini perlahan-lahan ditambah armadanya sebelum akhirnya dijadikan transportasi umum utama, setelah trem dimatikan dengan alasan merusak wajah Jakarta.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
"Dari hari pertama komersialisasi, kita sudah menambah 4 perjalanan karena antusiasme yang luar biasa dan kita masih ada di kondisi pandemi, jadi protokol kesehatan seperti jaga jarak harus dijaga," ujar Anne dalam Inspiring Talks with KAI via Instagram, Jumat (19/2).
Sebenarnya, antusiasme tersebut sudah terlihat sejak KRL Yogyakarta-Solo melakukan uji coba publik dengan biaya Rp1 pada tanggal 1 Februari lalu. Anne bilang, satu hari penuh, KRL Yogya-Solo tidak pernah sepi dari pengunjung.
"Siang ramai kita kira sorenya bakal longgar, ternyata masih ramai, 1.000 hingga 2.000 penumpang," katanya.
Oleh karenanya, KAI Commuter akan selalu mengevaluasi perjalanan KRL Yogyakarta-Solo ini agar tidak terjadi kendala mulai dari penerapan protokol kesehatan hingga layanan terhadap penumpang itu sendiri.
Anne juga mengatakan, pihaknya masih melakukan sosialisasi terhadap beberapa aturan di KRL khususnya di masa pandemi.
"Misalnya dilarang berbicara baik secara langsung maupun lewat sambungan telepon, atau memprioritaskan tempat duduk bagi yang membutuhkan," tandasnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Stasiun Tebet Tergenang, Operasi KRL Direkayasa
Genangan Air di Stasiun Tebet Surut, KAI Urai Kepadatan Jalur Commuterline
Antusias Warga Tinggi, KRL Solo-Yogyakarta Tambah Jadwal Perjalanan
KRL Yogya-Solo Mulai Beroperasi, ini Tarif dan Cara Beli Tiketnya
44 Tahun 'Mati', Stasiun Tertua di Ranah Minang Kembali Dioperasikan