Kuartal 1-2021, Laba Bukit Asam Tergerus 44 Persen Dipicu Tingginya Curah Hujan
Direktur Utama Bukit Asam, Suryo Eko Hadianto mengatakan, penurunan laba bersih tersebut akibat curah hujan tinggi di kawasan tambang sehingga menghambat aktivitas pertambangan.
PT Bukit Asam Tbk (Persero) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 44,58 persen menjadi Rp500,51 miliar pada triwulan I-2021 dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp903,25 miliar.
Direktur Utama Bukit Asam, Suryo Eko Hadianto mengatakan, penurunan laba bersih tersebut akibat curah hujan tinggi di kawasan tambang sehingga menghambat aktivitas pertambangan.
-
Apa saja kegiatan yang dilakukan Relawan Bakti BUMN di Meunasah Asan? Relawan yang lolos seleksi dari BUMN itu nantinya akan mengadakan berbagai kegiatan dari 15 – 17 Agustus 2023 dalam tiga bidang yaitu pendidikan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan lingkungan hidup.
-
Di mana Bukit Santiong terletak? Obyek wisata yang terletak di Subang, Jawa Barat ini menawarkan panorama alam yang begitu menawan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam program Bakti BUMN di Meunasah Asan? Program Bakti BUMN Meunasah Asan, Aceh Timur ini diikuti oleh total sepuluh relawan yang berasal dari BUMN di seluruh Indonesia dan sebelumnya telah diseleksi oleh Kementerian BUMN.
-
Kapan program Bakti BUMN di Meunasah Asan dilaksanakan? Relawan yang lolos seleksi dari BUMN itu nantinya akan mengadakan berbagai kegiatan dari 15 – 17 Agustus 2023 dalam tiga bidang yaitu pendidikan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan lingkungan hidup.
-
Dimana letak Bukit Barisan? Bukit Barisan membentang sepanjang 1.650 kilometer, terhitung dari ujung bagian Utara yaitu Provinsi Aceh hingga turun ke bagian Selatan hingga Provinsi Lampung.
-
Di mana letak Bukit Jempol? Bukit yang menjadi incaran para pendaki tersebut terletak di Desa Perangai atau 20 km dari pusat Kota Lahat bernama Bukit Jempol.
"Pendapatan dan laba menurun karena tidak tercapainya kinerja operasional akibat kondisi hujan cukup tinggi di daerah Tanjung Enim dan sekitarnya," kata Suryo dikutip dari Antara, Jumat (30/4).
Selama kuartal I 2021, Bukit Asam juga mencatatkan volume produksi batu bara 4,5 juta ton. Volume produksi itu lebih kecil ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar 5,5 juta ton.
Sementara itu, volume penjualan batu bara perseroan dalam periode yang sama tercatat mencapai 5,9 juta ton atau turun 13,23 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 6,8 juta ton.
"Curah hujan tinggi memberatkan operasional tambang karena pasca hujan ada momen slippery, yaitu jeda waktu tunggu 2-4 jam," kata Suryo.
Optimistis Kuartal II
Dia optimistis Bukit Asam bisa menorehkan kinerja yang positif pada kuartal II-2021 karena musim kemarau mulai tiba, sehingga perseroan bisa memaksimalkan aktivitas pertambangan batu bara.
Berdasarkan laporan keuangan, emiten berkode saham PTBA itu membukukan pendapatan sebesar Rp3,99 triliun pada triwulan I-2021.
Perolehan pendapatan tersebut turun 22 persen dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp5,12 triliun.
(mdk/idr)