6 Gejala Asam Urat di Kaki, Termasuk Perubahan Warna Kulit hingga Terjadi Pembengkakan
Gejala asam urat pada kaki biasanya ditandai dengan nyeri dan pembengkakan di area sendi. Perubahan warna kulit serta keterbatasan gerak pun harus diatasi.
Penyakit asam urat, yang juga dikenal dengan istilah gout, merupakan salah satu jenis radang sendi yang disebabkan oleh penumpukan asam urat dalam darah. Menurut data dari WHO, gangguan ini lebih sering dialami oleh pria, terutama mereka yang berusia di atas 30 tahun. Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan terbentuknya kristal tajam di sendi, yang dapat memicu rasa sakit yang sangat mengganggu.
Meskipun seringkali gejalanya disalahartikan sebagai rematik, asam urat memiliki ciri khas yang dapat muncul di beberapa bagian tubuh, khususnya di jempol kaki, pergelangan kaki, dan lutut. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala asam urat sedini mungkin agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
-
Apa penyebab umum kaki bengkak? Mengutip Medical News Today, berikut beberapa penyebab kaki bengkak. 1. Edema Edema merupakan istilah medis untuk pembengkakan kaki saat cairan terperangkap di jaringan tubuh. Biasanya edema menyerang tungkai dan kaki, namun juga bisa di bagian tubuh lainnya seperti wajah dan perut. Gejalanya berupa: Kulit merenggang Ketidaknyamanan dan mobilitas berkurang Batuk atau kesulitan bernafas apabila mempengaruhi paru-paru
-
Gejala fisik apa yang muncul di kaki karena kolesterol tinggi? Kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh juga dapat mengakibatkan penyumbatan aliran darah sehingga menghasilkan sensasi dingin di bagian kaki, terutama pada bagian bawah kaki.
-
Apa gejala utama penyakit asam urat? Penyakit ini ditandai dengan serangan rasa sakit yang tiba-tiba, pembengkakan, kemerahan dan nyeri pada satu atau lebih persendian, yang umumnya terjadi di jempol kaki.
-
Apa gejala utama asam urat? Gejala utama asam urat meliputi rasa nyeri di area persendian, panas, dan pembengkakan pada sendi yang terkena.
-
Apa yang menyebabkan kulit jadi kemerahan, gatal, dan bersisik? Kondisi ini bisa menyebabkan kulit menjadi kemerahan, gatal, bersisik, dan berketombe.
Mengetahui ciri-ciri asam urat di kaki dapat membantu para penderitanya untuk mengatasi rasa sakit dan mencegah gejala semakin parah. Gejala yang umum terjadi antara lain nyeri mendadak, pembengkakan, serta kemerahan pada sendi.
Selain itu, serangan nyeri biasanya datang secara tiba-tiba, terutama di malam hari. Untuk itu, penting bagi individu untuk memahami langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.
Dengan mengetahui informasi ini, Anda dapat lebih siap dalam menghadapi penyakit asam urat. Berikut adalah beberapa gejala dan langkah pencegahan yang perlu Anda ketahui untuk menjaga kesehatan sendi Anda.
Nyeri Sendi di Jempol Kaki, Pergelangan Kaki, dan Lutut
Gejala yang paling sering muncul akibat asam urat adalah rasa sakit yang sangat hebat pada sendi-sendi di kaki, seperti jempol, pergelangan kaki, dan lutut. Rasa sakit ini sering kali digambarkan sebagai sensasi ditusuk-tusuk atau terasa seperti terbakar.
Menurut ahli kesehatan, "nyeri asam urat biasanya memburuk pada malam hari atau pagi hari saat bangun tidur." Kondisi ini dapat menghambat aktivitas penderitanya, bahkan untuk sekadar berjalan. Dalam beberapa situasi, nyeri ini bisa berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu sebelum akhirnya mereda, namun dapat kambuh kapan saja jika kadar asam urat tidak terjaga dengan baik.
Pembengkakan dan Kemerahan di Area Sendi
Selain nyeri, pembengkakan sering kali menjadi indikasi utama asam urat pada kaki. Penumpukan kristal yang tajam dapat mengiritasi sendi, sehingga menyebabkan area yang terkena mengalami pembengkakan dan kemerahan.
Pembengkakan ini biasanya disertai dengan benjolan kecil atau tofus, yang sering kali keliru dianggap sebagai gejala rematik. Menurut seorang dokter spesialis reumatologi, pembengkakan ini umumnya terjadi pada sendi-sendi besar di kaki, mulai dari lutut hingga jari-jari kaki.
Kulit Menjadi Kemerahan dan Terasa Hangat
Area kulit di sekitar sendi yang dipengaruhi oleh asam urat sering kali mengalami perubahan warna, menjadi kemerahan atau bahkan keunguan. Selain itu, kulit di sekitar sendi tersebut dapat terasa lebih hangat dan kaku, serta tampak meregang.
Gejala-gejala ini muncul akibat peradangan yang disebabkan oleh kristal asam urat yang mengiritasi jaringan sendi. Perubahan warna pada kulit ini bisa sangat mengganggu dan tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, saat gejala ini muncul, sangat disarankan untuk segera mengompres area yang terkena dengan air dingin guna meredakan peradangan untuk sementara waktu.
Rentang Gerak yang Terbatas
Pembengkakan serta nyeri pada sendi dapat membuat penderitanya mengalami kesulitan dalam menggerakkan kaki. Bagi sebagian orang, kondisi ini sangat menghambat aktivitas fisik, sehingga mereka merasa kesulitan untuk berjalan atau bahkan berdiri.
Ketika serangan asam urat terjadi, sangat disarankan bagi penderita untuk beristirahat dan menghindari aktivitas yang berat. Gejala asam urat sering kali muncul secara tiba-tiba, yang membuat tubuh harus beradaptasi dengan rasa sakit yang datang dan pergi, sehingga penderita merasa seolah-olah telah sembuh.
Munculnya Benjolan Keras (Tofus)
Jika asam urat tidak dikelola dengan baik, dapat muncul benjolan keras yang dikenal sebagai tofus di sekitar sendi. Tofus ini umumnya memiliki permukaan yang kasar, namun jarang menimbulkan rasa nyeri kecuali terpapar pada gesekan atau tekanan.
Menurut pakar kesehatan, benjolan ini terbentuk dari kristal asam urat yang mengendap dalam jangka waktu lama. Tofus dapat muncul di berbagai area tubuh, tetapi paling sering ditemukan di jari kaki dan pergelangan kaki.
Demam dan Menggigil
Dalam situasi tertentu, asam urat dapat menyebabkan munculnya gejala seperti demam dan menggigil. Penyebabnya adalah reaksi tubuh terhadap peradangan yang terjadi pada sendi dengan tingkat keparahan yang tinggi.
Apabila seseorang mengalami gejala tersebut, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter, karena adanya infeksi dapat memperburuk keadaan asam urat yang dialaminya. Selain itu, demam yang membuat sistem imun melemah juga dapat menghambat proses penyembuhan tubuh dalam melawan peradangan yang terjadi.
Cara Mencegah Asam Urat agar Tidak Kembali Kambuh
Untuk mencegah asam urat, sangat penting untuk menerapkan gaya hidup sehat, yang mencakup penghindaran terhadap makanan yang kaya purin, seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut. Selain itu, rutin berolahraga, memastikan asupan air putih yang cukup, serta melakukan pemeriksaan kadar asam urat secara berkala dapat membantu mencegah terjadinya kekambuhan.
Untuk mengatasi asam urat, penting menjaga pola hidup sehat dengan menghindari makanan tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut. Dengan melakukan langkah-langkah ini, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko terjadinya masalah yang lebih serius terkait asam urat.