Laju Penurunan Kemiskinan Era Jokowi Dinilai Paling Lambat
Peneliti Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Gede Sandra, mengatakan bahwa pencapaian tersebut bukan merupakan hasil kerja keras pemerintah masa kini, tetapi juga kontribusi dari pemerintahan sebelumnya. Dia menilai, bahkan di era Presiden Jokowi saat ini, justru laju penurunan kemiskinan paling lambat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Indonesia pada September 2018 mencapai 25,26 juta orang atau sebesar 9,66 persen. Angka ini menurun 0,28 juta orang dibandingkan Maret 2018.
Peneliti Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Gede Sandra, mengatakan bahwa pencapaian tersebut bukan merupakan hasil kerja keras pemerintah masa kini, tetapi juga kontribusi dari pemerintahan sebelumnya. Dia menilai, bahkan di era Presiden Jokowi saat ini, justru laju penurunan kemiskinan paling lambat.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
"Tapi yang perlu diketahui adalah di seluruh pemerintahan sebelum Jokowi, kemiskinan juga terus turun. Yang berbeda adalah laju penurunan kemiskinan. Pada era Jokowi ini laju penurunan kemiskinan paling lambat, angka kemiskinan hanya berkurang 520 ribu jiwa per tahun," katanya dalam acara diskusi Forum Tebet, Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu Presiden 2019, di Jakarta, Senin (28/1).
Gede mengakui, kemiskinan di era Jokowi memang terus turun. Namun, pernyataan bahwa baru pertama kali dalam sejarah persentase penduduk miskin berada di level 1 digit, dinilai hanya sebuah kebetulan saja.
Sebab, kata Gede, sejak sebulan sebelum Presiden Jokowi menjabat, pada September 2014, persentase kemiskinan sudah di level 10,9 persen. Sementara, selama 4 tahun kepemimpinannya Presiden Jokowi hanya berhasil turunkan persentase sebanyak 1,3 persen saja.
"Bandingkan (saja) dengan laju penurunan kemiskinan era SBY yang sebesar 840 ribu jiwa per tahun turun 5,4 persen dalam 10 tahun. Era Megawati sebesar 570 ribu jiwa per tahun atau turun 1,75 persen dalam 3 tahun," sebut Gede.
Tak hanya itu, apabila dibandingkan era Habibie angka kemiskinan juga menunjukan penurunan sebesar 1,53 juta jiwa per tahun atau turun 0,77 persen setahun. Namun laju penurunan kemiskinan tercepat yakni pada era Gus Dur, sebesar 5,05 juta jiwa per tahun (turun 5,02 persen dalam 2 tahun.
Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Ahmad Erani Yustika, mengatakan setiap pemerintahan menginginkan tingkat kemiskinan yang rendah. Hal ini pun telah ditanggulangi melalui berbagai program dari pemerintahan Presiden Soeharto hingga Presiden Joko Widodo.
"Saya tidak mengatakan pemerintah mana yang lebih cepat. Saya cuma ingin memberi pesan, program pengurangan kemiskinan jadi komitmen dari semua pemimpin negara. Makanya, dari waktu ke waktu, dari masa orde baru kemiskinan turun, ada angkanya," ujar Erani di Kampus STIS, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Erani menuturkan setiap kepemimpinan memiliki cara untuk menekan kemiskinan, meskipun hasilnya tidak selalu sama. Sebab, selain efektivitas program, jumlah penduduk juga menjadi penghalang dalam memberantas kemiskinan.
"Keberhasilan penurunan kemiskinan tidak bisa diketahui siapa yang paling cepat. Kenapa? Karena setiap pemerintahan itu jumlah penduduknya selalu berubah. Jadi tidak apple to apple kalau membandingkan sekarang dan masa lalu," jelasnya.
Baca juga:
Kisah Pilu Ibu dan Anak di Serang Berjuang Melawan Tumor dalam Keterbatasan
Kisah Miris Warga Kukar, Penghasilan Rp 200 Ribu/Bulan & Anak Tak Bisa Sekolah
Strategi Bappenas Kejar Target Indeks Pembangunan Manusia 71,98 persen di 2019
Ini Program Kerja Pemerintah Tekan Kemiskinan di 2019
Strategi Wapres JK Kurangi Ketimpangan di Indonesia