Lampu kuning menuju krisis, omzet pelaku UMKM anjlok 40 persen
"Keuntungan masih ada, tetapi turun," ucap Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Muharam.
Melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berdampak besar pada pelaku Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM). Pengusaha kecil tersebut terpukul karena daya beli masyarakat mengalami penurunan. Produk mereka tidak laku dan membuat omzet anjlok cukup dalam.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Muharam mengakui para pelaku UMKM mengalami penurunan omzet akibat perlambatan ekonomi. Penurunan omzet ini hampir mencapai 40 persen dibanding sebelumnya.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana cara Kepala LKPP mendorong UMKK untuk berkontribusi dalam ekonomi Indonesia? Salah satunya dengan memasukan produknya di Katalog Elektronik. Sebagai marketplace terbesar yag dimiliki pemerintah, dengan memasukan produk dalam Katalog Elektronik, maka produk UMKK tersebut akan dilihat oleh 83 Kementerian/Lembaga dan lebih dari 500 Pemerintah Daerah.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana UMKM dikategorikan? UMKM diklasifikasikan menjadi tiga kategori: usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
"Saya juga jalan-jalan ke ITC fatmawati, Mangga Dua, GI, Thamrin City, itu memang ada mengeluh omzetnya menurun, dan rata-rata berkurang 30-40 persen, biasanya 100 item sekarang hanya 60 item, keuntungan masih ada, tetapi turun," ujar dia dalam Diskusi Senator Kita yang digagas merdeka.com, RRI, IJTI, DPD RI dan IKN di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (23/8).
Agus berjanji, pihaknya akan memperkuat posisi pelaku UMKM dalam negeri. Pasalnya, UMKM selama ini dinilai dapat menjadi pondasi perekonomian nasional. "Ini sebenarnya lampu kuning menuju krisis, meski belum ke sana (krisis)," kata dia.
Agus menambahkan saat ini 98 persen perekonomian Indonesia dikuasai oleh pelaku UMKM dan sisanya didukung oleh usaha skala besar. Untuk itu, sektor UMKM akan diperkuat guna menahan perlambatan ekonomi seperti saat ini.
"Kalau misalnya pondasi dianggap usaha mikro, maka pondasinya harus diperkuat, kalau terganggu itu mengkhawatirkan, kalau 1998 itu pondasi dan pilarnya masih kuat," tutupnya.