Lindungi N 219, Menperin akan halangi impor pesawat sejenis
Soalnya pesawat baling ganda buatan PT DI ini telah menggunakan lebih dari 40 persen bahan lokal.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengaku sangat antusias dengan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia yaitu N 219. Pasalnya, pesawat buatan anak negeri tersebut sudah banyak menggunakan komponen dalam negeri.
Menurut Hidayat, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pesawat tersebut telah mencapai 40 persen. Angka ini akan terus meningkat hingga 60 persen dalam kurun waktu 5 tahun.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Kenapa PT Sasa Inti didirikan? Kehadiran PT Sasa Inti sendiri sebagai respons atas meningkatnya permintaan makanan yang mudah dibuat dan lezat.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
"Kami (Kementerian Perindustrian) antusias karena diawali TKDN 40 persen, nanti akan sampai 60 persen," kata Hidayat di kantor PT DI, Bandung, Jumat (7/3).
Menurut Hidayat, dengan tingginya kandungan komponen dalam negeri pihaknya bertanggung jawab untuk mengamankan N 219. Pesawat berkapasitas 19 tempat duduk ini akan dilindungi dari serbuan pesawat impor. Terutama yang juga berjenis twin otter, alias baling-baling ganda.
"Kita akan proteksi mereka dengan peraturan pemerintah, ini karena bisa di atas 40 persen. Bisa dengan dengan berbagai regulai seperti kita tidak akan memperlancar impor pesawat sejenis, saingannya twin otter," tegasnya.
Hidayat menyebut beberapa komponen sudah dibuat dalam negeri seperti spare part, ban dan sebagainya selain mesin. "Kami bertanggung jawab pada industri komponen. Semua komponen, spare part, ban," tutupnya.