Lion Air Group pesan 300 mesin pesawat senilai Rp 75,63 triliun
Lion Air Group melalui perusahaan leasingnya, Transportation Partners dan CFM International telah memesan 380 unit mesin LEAP-1A yang akan digunakan pada pesawat Airbus A320neo/A321neo senilai USD 5,5 miliar atau setara dengan Rp 75,63 triliun.
Lion Air Group melalui perusahaan leasingnya, Transportation Partners dan CFM International telah memesan 380 unit mesin LEAP-1A yang akan digunakan pada pesawat Airbus A320neo/A321neo senilai USD 5,5 miliar atau setara dengan Rp 75,63 triliun.
President and Chief Executive Officer of Lion Air Group Edward Sirait mengatakan kerja sama dengan CFM sejalan untuk meningkatkan dan memperkuat strategi bisnis perusahaan. Dia optimis, mesin ini akan memberikan kinerja kelas dunia dengan nilai lebih, antara lain efisiensi ekonomi, keandalan dan tetap membantu mewujudkan rencana Lion Air Group terus berkembang.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa saja jenis kursi terbaik di pesawat Lion Air? Menurut testimoni sebagian besar penumpang, kursi terbaik untuk armada 737 milik Lion Air adalah nomor 17 dan 20. Kursi terbaik untuk armada Airbus 330 adalah yang terdekat dengan pintu keluar.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
"Pilihan kami untuk menggunakan mesin CFM pada A320neo family dan Boeing 737 MAX merupakan keputusan yang tepat. Kedua jenis pesawat itu adalah elemen penting dan utama dalam pertumbuhan jangka panjang. Armada terbaru dan paling modern akan memastikan Lion Air Group menjadi yang terdepan dalam industri aviasi," kata Edward di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (29/3).
Vice President of Global Sales & Marketing GE Aviation, induk perusahaan CFM International Chaker Chahrour menambahkan, Lion Air telah merasakan manfaat yang besar dari pengoperasian mesin LEAP-1B dan memahami bagaimana mesin LEAP-1A akan menjadi asset penting bagi maskapai.
"Dengan perluasan layanan MRO, akan menjadikan kemitraan ini semakin lengkap. Kami senang melihat apa yang akan terjadi di masa depan," tambah dia.
Kesepakatan hari ini juga termasuk perluasan layanan Material Service Agreement (MSA) selama 25 tahun untuk mesin CFM56-7B, CFM56-5B, dan LEAP-1B yang ditandatangani pada tahun 2014 dan ke depannya juga akan mencakup mesin LEAP-1A.
CFM juga akan menyediakan layanan MRO untuk mesin CFM56 dan LEAP milik Lion Air Group hingga fasilitas perbaikan milik Lion Air yaitu Batam Aero Technic (BAT) di Batam, selesai dibangun. CFM telah memberikan bantuan dalam pengembangan fasilitas pemeliharaan dan pengujian mesin milik Lion Air Group yang baru sejak tahun 2016, dengan memberikan bantuan dalam hal manajemen proyek dan saran ahli mulai dari desain, konstruksi dan penyelesaian akhir fasilitas baru tersebut.
Saat dioperasikan nanti, BAT akan memiliki kemampuan pemeliharaan dan perbaikan untuk mesin CFM56 dan LEAP. CFM akan menyediakan pelatihan perbaikan mesin CFM56 dan LEAP dengan alih pengetahuan yang akan mendukung pengembangan para spesialis MRO berkualitas dari dalam negeri.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Rayakan ulang tahun ke-5, Malindo Air sebar 5 juta tiket promo mulai dari Rp 192.500
Gangguan teknis, Lion Air rute Jakarta-Denpasar delay 2 jam
Gaet wisatawan asing negara ketiga, Wings Air buka rute Miri-Pontianak
Ini jawaban Lion Air soal kapan pembangunan bandara senilai Rp 12 T di Maja dimulai
BTN salurkan Rp 300 M KPR untuk pembiayaan 2.000 unit rumah pegawai Lion Air